Cara Mencegah Penyebaran Omicron BA.4 dan BA.5, Tingkatkan Protokol Kesehatan
Berikut Cara Mencegah Penyebaran Omicron BA.4 dan BA.5 lengkap dengan gejalanya.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut Cara Mencegah Penyebaran Omicron BA.4 dan BA.5.
Diketahui, kasus COVID-19 di sejumlah negara termasuk Indonesia mengalami peningkatan yang dipicu oleh Omicron Varian BA.4 dan BA.5.
Oleh karena itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, pihaknya terus memonitor perkembangan kasus COVID-19 global dan pola penyebarannya, dikutip dari setkab.go.id.
Baca juga: Tingkat Infeksi Tak Separah Delta dan Omicron, Tapi BA.4 dan BA.5 Perlu Diwaspadai, Ini Sebabnya
Dengan kasus konfirmasi harian sekitar seribu kasus per hari, Menkes menyampaikan bahwa Indonesia saat ini masih berada pada level 1.
Standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk kasus konfirmasi level 1 adalah maksimal 20 kasus per minggu per 100 ribu penduduk.
“Kalau di-translate untuk penduduk Indonesia sekitar 7.700 per hari. Jadi itu adalah level threshold pertama di mana level transmisi berdasarkan WHO Indonesia akan naik ke level 2,” ungkapnya.
Baca juga: Cara Mencegah Varian Omicron BA.4 dan BA.5, Kenali Gejalanya
Sementara itu, Menkes mengatakan puncak kasus varian BA.4 dan BA.5 diprediksi terjadi pada bulan Juli mendatang.
“(Puncaknya) satu bulan sesudah diidentifikasi, jadi sekitar minggu ke-3-minggu 4 Juli, dan kemudian nanti akan turun kembali," jelas Menkes.
Oleh karena itu, ia menegaskan pemerintah akan terus memonitor ketat gelombang varian BA.4 dan BA.5 tersebut.
Baca juga: Kenali Gejala Omicron BA.4 dan BA.5, Tingkat Penularan dan Langkah Pencegahannya
Baca juga: Mengenal Varian Omicron BA.4 dan BA.5, Gejala hingga Pemerintah Monitor Kapasitas RS dan Obat
Cara Mencegah Penyebaran Omicron BA.4 dan BA.5
Terkait varian baru, sejauh ini telah ditemukan 8 kasus berkaitan BA.4 dan BA.5 di Indonesia.
Pada prinsipnya munculnya varian baru di negara-negara tidak bisa dihindarkan.
Akan tetapi, bisa dicegah penyebarannya dengan menerapkan protokol kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat.
Untuk memantau perkembangan varian baru sekaligus melakukan analisis varian baru dari berbagai negara untuk kedepannya, Surveilans epidemiologi akan terus dilakukan oleh Pemerintah, dikutip dari Covid19.go.id.
Kemudian sesuai pembelajaran dalam menghadapi varian baru di masa lalu, maka wajib bagi seseorang meningkatkan kesadaran pribadi menjalankan protokol kesehatan.
Terapkan sesuai peraturan yang berlaku dan segera vaksinasi bagi yang belum.
Hal tersebut dikarenakan para ahli bersepakat bahwa vaksin masih cukup efektif meningkatkan perlindungan dari beberapa varian baru.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan, sebagai antisipasi terhadap varian baru di masa datang, Pemerintah akan terus meningkatkan upaya whole genome sequencing (WGS), melakukan studi epidemiologi sebaran varian, dan memastikan efektivitas alat testing khususnya di pintu-pintu masuk.
Gejala Omicron BA.4 dan BA.5
Berikut gejala Omicron BA.4 dan BA.5 yang dikutip dari www.prevention.com:
Profesor dan kepala penyakit menular di Universitas di Buffalo di New York, Thomas Russo, M.D, mengatakan secara keseluruhan, gejala Covid-19 cukup konsisten.
Sehingga tidak ada perbedaan besar gejala Omicron BA.4 dan BA.5 dengan gejala varian Omicron alinnya.
Mereka juga tampaknya menyebabkan penyakit yang tidak lebih parah daripada versi sebelumnya dari Omicron.
Gejala Covid-19 yang paling umum, menurut CDC :
- Demam atau kedinginan;
- Batuk;
- Sesak napas atau kesulitan bernapas;
- Kelelahan;
- Nyeri otot atau tubuh;
- Sakit kepala;
- Kehilangan rasa atau bau baru;
- Sakit tenggorokan;
- Hidung tersumbat atau pilek;
- Mual atau muntah;
- Diare;
- Batuk;
- Kelelahan;
- Penyumbatan;
- Pilek.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)