Studi Terbaru Oxford: Kombinasi Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Ampuh Lawan Delta dan Omicron
Studi terbaru dari Universitas Oxford, Inggris menyatakan terdapat keampuhan dari penggabungan vaksin AstraZeneca dan Pfizer.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Studi terbaru dari Universitas Oxford, Inggris menyatakan terdapat keampuhan dari penggabungan vaksin AstraZeneca dan Pfizer.
Dikutip dari Reuters, gabungan vaksin dengan platform vektor dan mRNA disebut mampu memberi respon imum lebih baik untuk melawan Covid-19 dan varian barunya termasuk Delta dan Omicron.
Baca juga: Penelitian: Vaksin AstraZeneca dan Berbasis mRNA Berikan Perlindungan Setara Terhadap Covid-19
Penelitian itu melibatkan 1.240 partisipan di San Paulo dan Salvador , dimana setiap peserta mendapat kombinasi AstraZeneca sebagai dosis pertama dan Pfizer untuk yang kedua.
"Studi ini memberikan pilihan penting untuk pembuat kebijakan di banyak negara menggunakan vaksin tidak aktif (Sinovac dan Sinopharm)," kata pemimpin studi dan direktur Oxford Vaccine Group, Andrew Pollard, dikutip dari Reuters, Senin (11/7/2022).
Berkaca dari perjalanan vaksinasi booster di beberapa negara, secara umum pemberian booster dengan vaksin dengan platform mRNA memang untuk meningkatkan antibodi, yang disebut imunitas humoral, dan juga mengaktifkan sel T yang dikenal dengan imunitas seluler.
Adapun negara yang menggunakan booster mRNA adalah sebagai berikut:
Baca juga: Total 6 Juta Vaksin Tiba di Indonesia, Muhadjir Effendy: 1 Juta Astra Zeneca, 5 Juta Sinovac
1. Amerika Serikat
CDC Amerika Serikat merekomendasikan vaksin booster Pfizer-BioNTech atau Moderna Covid-19 setidaknya 5 bulan setelah pemberian vaksin primer mRNA vaccine (Pfizer-BioNTech atau Moderna).
Serta setidaknya 2 bulan setelah pemberian vaksin primer Janssen/Johnson & Johnson. Kalau booster Pfizer-BioNTech atau Moderna tidak dapat diberikan maka pilihan lain adalah booster dengan vaksin Jansen/Johnson & Johnson.
2. Inggris
Di negara Ratu Elizabeth ini ada 3 jenis vaksin yang dapat digunakan sebagai booster, yaitu Pfizer, Moderna dan Oxford/AstraZeneca.
Tetapi memang lebih dianjurkan penggunaan vaksin mRNA yaitu Pfizer atau Moderna sebagai booster, apapun jenis vaksin primer yang pernah diterima sebelumnya.
Jika alasan medik atau alergi maka seseorang tidak dapat disuntik vaksin Pfizer atau Moderna maka tentu dapat diberikan vaksin AstraZeneca.
Penelitian dari UK Health Security Agency: 2 minggu sesudah pemberian booster maka level proteksi akan naik sampai 93,1 persen pada mereka yang vaksin primernya AstraZeneca dan naik menjadi 94 persen pada yang vaksin primernya adalah Pfizer.
Risiko masuk rumah sakit akibat infeksi Omicron turun 65 persen pada mereka yang sudah divaksin dua kali dan turun 81 persen pada yang sudah divaksin 3 kali.
Penelitian lain dari Skotlandia: mereka yang sudah mendapat vaksinasi dosis ke tiga/booster punya risiko 57 perse lebih rendah untuk menunjukkan gejala-gejala sesudah terinfeksi Omicron.
3. Australia
Australian Technical Advisory Group on Immunization ATAGI memberi rekomendasi penggunaan vaksin Moderna dan Pfizer sebagai booster.
Pihak otoritas kesehatan Australia baru akan menggunakan vaksin AstraZeneca sebagai booster pada mereka yang vaksin primernya adalah AstraZeneca dan ada dalam kontraindikasi untuk mendapat booster dengan vaksin mRNA.
Kombinasi vaksin Booster di Indonesia
Kombinasi vaksin booster yang saat ini diberikan berdasarkan pertimbangan para peneliti dalam dan luar negeri serta sudah dikonfirmasi oleh Badan POM dan ITAGI, meliputi:
• Untuk sasaran dengan vaksin primer Sinovac akan diberikan separuh dosis Astra Zeneca (0,25 ml), separuh dosis Pfizer (0,15 ml), dosis penuh Moderna (0,5 ml), dosis penuh Sinopharm (0,5 ml), dosis penuh Sinovac (0,5 ml), atau dosis penuh Zifivax (0,5 ml).
• Untuk sasaran dengan vaksin primer Astra Zeneca akan diberikan separuh dosis Moderna (0,25 ml), dosis penuh Astra Zeneca (0,5 ml), atau dosis penuh Pfizer (0,3 ml).
• Untuk sasaran dengan vaksin primer Pfizer akan diberikan dosis penuh Pfizer (0,3 ml), separuh dosis Moderna (0,25 ml), atau dosis penuh Astra Zeneca (0,5 ml).
• Untuk sasaran dengan vaksin primer Moderna akan diberikan separuh dosis Moderna (0,25 ml)
• Untuk sasaran dengan vaksin primer Janssen (J&) akan diberikan separuh dosis Moderna (0,25 ml)
• Untuk sasaran dengan vaksin primer Sinopharm akan diberikan dosis penuh Sinopharm (0,5 ml) atau dosis penuh Zifivax (0,5 ml).