Sebaran Kasus Covid-19 Indonesia, Kamis 28 Juli 2022: Jakarta Tertinggi, 4 Provinsi Catat 0 Kasus
Simak data sebaran Covid-19 yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia pada hari ini Kamis (28/7/2022).
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Berikut rangkuman data dari Satgas Covid-19, terkait sebaran kasus Covid-19 Indonesia di 34 provinsi, Kamis (28/7/2022).
Hari ini ada tambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 6.353 kasus.
Jika dibandingkan dengan data kasus positif Covid-19 pada Rabu (27/7/2022) kemarin yang sebanyak 6.438 kasus, jumlah hari ini mengalami sedikit penurunan.
Adanya tambahan sebanyak 6.353 kasus hari ini, menjadikan total kasus positif sebanyak 6.191.664 kasus, semenjak awal terdeteksi pada Maret 2020 lalu.
Sementara itu DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi, yakni 3.157 kasus.
Di posisi kedua ada Jawa Barat dengan kasus positif sebanyak 1.183 kasus, kemudian disusul Banten dengan 745 kasus.
Jawa Timur menempati posisi keempat dengan 389 kasus dan di posisi kelima ada Bali dengan 222 kasus.
Baca juga: BREAKING NEWS Update Covid-19 Indonesia Kamis 28 Juli 2022: Tambah 6.353 Kasus, 17 Orang Meninggal
Berikut data sebaran kasus positif Covid-19 di 34 Provinsi Indonesia pada Kamis(28/7/2022), yang dirangkum Tribunnews dari data Satgas Covid-19:
- DKI JAKARTA 3.157
- JAWA BARAT 1.183
- BANTEN 745
- JAWA TIMUR 389
- BALI 222
- JAWA TENGAH 138
- KALIMANTAN SELATAN 89
- DI YOGYAKARTA 72
- KALIMANTAN TENGAH 56
- KALIMANTAN TIMUR 56
- SUMATERA UTARA 53
- RIAU 53
- SUMATERA SELATAN 29
- PAPUA 22
- KALIMANTAN BARAT 14
- SUMATERA BARAT 13
- KEPULAUAN RIAU 11
- SULAWESI SELATAN 9
- PAPUA BARAT 8
- JAMBI 6
- BANGKA BELITUNG 6
- SULAWESI UTARA 4
- NUSA TENGGARA BARAT 3
- SULAWESI TENGGARA 3
- MALUKU 3
- LAMPUNG 2
- KALIMANTAN UTARA 2
- SULAWESI TENGAH 2
- MALUKU UTARA 2
- GORONTALO 1
- ACEH 0
- BENGKULU 0
- NUSA TENGGARA TIMUR 0
- SULAWESI BARAT 0
Baca juga: Alasan 4 Juta Nakes Harus Suntik Vaksin Covid-19 Dosis ke-4
Apa Jenis Vaksin Covid-19 Dosis Keempat?
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Sebanyak 4 juta tenaga kesehatan (nakes) di seluruh Indonesia akan mendapat dosis keempat vaksin Covid-19 dalam waktu dekat.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
"Vaksin keempat sekarang sudah kita bagi, kita utamakan nakes dulu. Karena sekarang sudah enam bulan, data menunjukkan imunitas menjadi menurun," ujar Menkes, Rabu (27/7/2022).
Diketahui, imunitas dari vaksin booster atau vaksin ketiga menurun selama enam bulan, sehingga dibutuhkan dosis keempat untuk kembali menguatkan kembali kekebalan tubuh.
Baca juga: Kementerian Kesehatan Terbitkan Surat Edaran, Tenaga Kesehatan Dapat Vaksin Covid-19 Dosis Empat
Lantas, vaksin Covid-19 jenis apa yang akan digunakan sebagai dosis keempat?
Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi terkait jenis vaksin Covid-19 dosis keempat yang akan digunakan pemerintah.
Sebuah studi menemukan bahwa penggunaan AstraZeneca (AZD1222) sebagai vaksin Covid-19 dosis keempat berhasil meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah infeksi Omicron.
Data menunjukkan bahwa dosis keempat dari setiap vaksin Covid-19 yang diteliti, termasuk AstraZeneca, 75 persen efektif dalam mencegah infeksi Omicron (VE 75persen, 95 persen CI 71-80 persen).
VE sebesar 73 persen untuk AZD1222 serupa dengan yang terlihat pada vaksin mRNA yang menunjukkan VE sebesar 71 persen (VE 71 persen, 95 persen CI 59-79 persen).
Baca juga: Studi Baru: Pasar di Wuhan China Kemungkinan Besar adalah Pusat Penyebaran Covid-19
VE telah disesuaikan untuk usia, jenis kelamin, waktu kalender, dan jenis seri vaksin sebelumnya.
Penulis utama penelitian ini, Emeritus Professor Suwat Chariyalertsak, MD, Dr.PH, Faculty of Public Health, Chiang Mai University, Thailand, mengatakan, penelitian ini memberikan data yang sangat dibutuhkan, yang menunjukkan bahwa dosis keempat vaksin Covid-19 dapat membantu mencegah infeksi karena varian Omicron yang sangat menular.
Ia menambahkan, ini juga akan memberikan perlindungan terus menerus dengan boosting sangat penting untuk kelompok berisiko seperti lansia dan masyarakat dengan penyakit kronik.
"Data juga mendukung efektivitas dari pemberian vaksin yang heterolog, atau 'mix and match', dapat membantu upaya berkelanjutan untuk meningkatkan cakupan populasi terhadap dosis booster," kata dia.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Widya Lisfianti)