Terjadi Peningkatan Kasus Covid-19 Usia Sekolah, Dokter Ingatkan Hal-hal Ini Perlu Diwaspadai
Satu bulan terakhir, terjadi peningkatan sebanyak 12,4 persen kasus Infeksi Covid-19 pada anak usia sekolah.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu bulan terakhir, terjadi peningkatan sebanyak 12,4 persen kasus Infeksi Covid-19 pada anak usia sekolah.
Meski belum ada data pasti bagaimana penularan terjadi, monitoring perlu ditingkatkan tidak hanya di rumah, tapi juga di sekolah.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI, Dr dr Retno Asti Werdhani M Epid.
Penularan Covid-19, memang bisa terjadi lewat kontak langsung dan tidak langsung.
Secara langsung bisa melalui droplet di saat anak-anak saling menyapa.
Sedangkan tidak langsung bjsa melalui percikan pada permukaan, yang sering disentuh oleh semua orang di rumah.
Seperti ganggang pintu, pegangan tangga, atau alat tulis bersama.
Baca juga: Yanti Airlangga Hartarto Soroti Peningkatan Kasus Positif Covid di Sejumlah Daerah
Sehingga penularan di sekolah memang tidak dapat dihindari dan berisiko tinggi.
"Bahwa ini harus diwaspadai oleh berbagai pihak. Baik dari pihak sekolah sendiri, orangtua, dan pemerintah daerah. Termasuk guru dan pengurus sekolah, pengasuh anak tentunya," ungkap dr Asti pada Talkshow di Media Center Satgas Covid-19 secara live streaming, Senin (12/9/2022).
Lebih lanjut, ia pun menyebutkan jika sebetulnya saat di sekolah, memberikan pengawasan telah menjadi tanggungjawab dari guru atau pengurus sekolah.
Tentunya, sistim di sekolah perlu dibuat untuk memonitoring terhadap anak-anak yang memiliki gejala, misalnya.
Perlu ada laporan ke puskesmas kecamatan setempat, jika ada staf pendidik, maupun anak didik yang memiliki gejala.
"Lalu setelah itu juga tentunya edukasi tentang Covid-19 harus terus-menerus digencarkan. Baik melalui poster, podcast, atau speaker di sekolah untuk pengumuman secara berkala. Mengingatkan prokes dan sebagainya," papar dr Asti lagi.
Selain itu, perlu ada kewaspadaan pada para guru-guru dan pengawas sekolah. Di mana ada waktu tertentu yang berisiko, anak-anak dapat melonggarkan prokes.
"Misalnya jam istirahat, pergi dan pulang sekolah perlu. Hal ini selalu diingatkan. Perlu satu tim di sekolah untuk saling mengingatkan. Dan memang cara paling aman jemput dan langsung pulang ke rumah," tegasnya.
Terkadang bisa terjadi kontak di luar sekolah, yang berpotensi menyebabkan penularan. Dr Asti menyarankan anak bisa diingatkan dari sekolah hingga pulang ke rumah.
--