Perwakilan Indonesia Presentasikan Keunggulan Program Komunikasi Digital di Rapat OECD
perwakilan Indonesia diundang untuk dapat mempresentasikan keberhasilan strategi Indonesia dalam penanganan Covid-19 berbasis pendekatan komunikasi
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia mempresentasikan sejumlah keunggulan program komunikasi digital dan sosial dalam rapat tahunan Organisasi Internasional Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) di Paris, Perancis soal penanganan Covid-19.
Program Vaksinasi Merdeka yang diinisiasi oleh Polda Metro Jaya menjadi salah satu studi kasus yang diminta kantor pusat OECD untuk dipresentasikan.
Vaksinasi Merdeka yang menggunakan pendekatan komunikasi sosial, yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat dinilai sejalan dengan rekomendasi OECD untuk para pengambil kebijakan di seluruh dunia.
Kepala Posko Vaksinasi Merdeka Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi Supriyanto mengklaim vaksinasi merdeka menekankan pada kekuatan partisipasi aktif publik atau gotong royong yang diawali dengan pendekatan persuasif kepolisian melalui desain program yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan publik.
"Metode ini berhasil karena meninggalkan pendekatan Top Bottom menjadi Bottom Up, sehingga no one left behind,” kata Supriyanto kepada wartawan, Rabu (28/9/2022).
Meski Indonesia bukan negara produsen vaksin, namun Indonesia menjadi salah satu negara yang dinilai berhasil mengendalikan keganasan Covid-19 melalui program vaksinasi.
Di sisi lain, Peneliti program Vokasi Universitas Indonesia, Devie Rahmawati mengatakan dengan jumlah populasi, luas wilayah serta serbuan hoax, program vaksiansi awalnya tidak disambut positif oleh masyarakat luas.
"Vaksinasi merdeka mengawinkan tiga pendekatan yaitu behavioral insights, penggunaan teknologi digital serta kearifan sosial, gotong-royong, yang berhasil melahirkan metode penyelengaraan vaksinasi yang kolosal di berbagai titik dengan biaya penyelenggaraan yang efisien (cost per shoot US$ 0,6-1), pengelolaan ribuan relawan yang bekerja secara bersamaan di satu waktu secara masif, penyelenggaraan yang singkat (17 hari), namun dengan dampak yang terukur yaitu capaian warga yang tervaksinasi lebih dari 97 persen dimana sebelum hadirnya metode Vaksinasi Merdeka, capaian vaksinasi baru mencapai 33 persen,” ucap Devie.
Dalam hal ini, Indonesia bersama Singapura menjadi perwakilan Asia Tenggara untuk mempresentasikan keberhasilannya dalam penanganan Covid-19 berbasis pendekatan komunikasi digital dan sosial di Kantor Pusat OECD yang dihadiri lebih dari 40 delegasi dari sedikitnya 16 negara maju di dunia.
Terpisah, Head of Open and Innovative Government Division OECD, Carlos Santiso menyebut pertemuan ini berlangsung untuk mendengarkan berbagai studi kasus dan capaian berbagai negara di dunia yang menggunakan pendekatan komunikasi untuk memperkuat tingkat kepercayaan publik terhadap kebijakan pemerintah.
"Tidak hanya itu, pertemuan ini juga membagikan insight dari penggunaan Big Data dan Behavioral Study dalam praktik komunikasi publik selama pandemi,” bebernya. (*)