Kasus Covid-19 Meningkat, Indonesia Terancam Belum Bisa Segera Beralih ke Endemi
Pemerintah kembali mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penularan Covid-19 seiring dengan masuknya varian XBB ke Indonesia
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah kembali mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penularan Covid-19 seiring dengan masuknya varian XBB ke Indonesia.
Juru Bicara Pemerintah untuk pengendalian Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa hingga Rabu (26/10/2022), kasus harian Covid-19 mencapai 3.048 kasus.
“Jumlah ini meningkat dari hari-hari sebelumnya, di mana tanggal 24 Oktober 2022 terjadi penambahan sebanyak 1.703 kasus dan tanggal 25 Oktober naik jadi 3.008 kasus,” ujar Reisa dalam pernyataan pers yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, (27/10/2022).
Meski terjadi kenaikan kasus konfirmasi positif, namun kata dia yang patut disyukuri adalah angka kematian cenderung menurun.
“Tren case fatality rate dalam seminggu terakhir turun 0,14 persen, dibandingkan Minggu sebelumnya,” katanya.
Sementara itu terkait dengan kondisi keterisian rumah sakit, menurutnya terjadi kenaikan dalam seminggu terakhir seiring adanya penambahan kasus Covid-19. Bed Occupancy Rate (BOR) mencapai 19,8& persen.
“Begitupun dengan tren kasus konfirmasi dan kasus aktif nasional, dan hingga kemarin jumlah kasus aktif atau orang yang sedang terinfeksi covid-19 adalah sebanyak 21.481 orang, artinya positivity rate Mingguan meningkat menjadi 8,88 persen,” tuturnya.
Ia mengatakan terdapat 3 Provinsi yang memiliki penambahan kasus konfirmasi harian tertinggi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan juga Jawa Timur.
Baca juga: Sebaran 3.029 Kasus Covid-19 di Indonesia 27 Oktober 2022: DKI Jakarta Terbanyak, Tambah 1.062 Kasus
Reisa mengingatkan bahwa sejumlah indikator suatu negara siap untuk masuk ke fase endemi adalah laju penularan kasus harian harus kurang dari 5 persen, angka kasus aktif kurang dari 5 persen, tingkat kematian sekitar 2 persen dan tingkat keterisian tempat tidur atau berkurangdari 5 persen dengan Pengamatan dilakukan dalam waktu 6 bulan. Dengan meningkatnya kasus Covid-19 maka Indonesia belum bisa keluar dari Pandemi.
“Maka apabila memang kita ingin segera berhasil keluar dari pandemi,tentu indikator-indikator tersebut harus kita penuhi. Nah sayangnya sampai saat ini justru terjadi peningkatan kembali, meskipun masih dalam kondisi yang terkendali,” pungkasnya.