CDC Sebut Varian EG.5 Kini Dominan di AS, Termasuk Strain 'Eris'
17,3 persen kasus Covid-19 di AS diduga disebabkan oleh EG.5, angkanya naik dari 7,5 persen hingga minggu pertama bulan Juli lalu.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MARYLAND - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) memperkirakan EG.5 menjadi varian yang paling dominan terkait kasus baru infeksi virus corona (Covid-19) di negara itu.
Hal itu karena beberapa negara bagian telah melaporkan peningkatan pertama varian ini dalam beberapa bulan.
Dikutip dari laman CBS News, Selasa (8/8/2023), secara keseluruhan, hingga Jumat lalu, 17,3 persen kasus Covid-19 di AS diduga disebabkan oleh EG.5, angkanya naik dari 7,5 persen hingga minggu pertama bulan Juli lalu.
Varian paling umum berikutnya setelah EG.5 adalah XBB.1.16 mencapai 15,6 persen, XBB.2.23 mencapai 11,2 persen dan XBB.1.5 sebesar 10,3 persen.
CDC kemudian memisahkan beberapa spin-off XBB baru lainnya dari induknya, termasuk FL.1.5.1 yang kini menyumbang 8,6 persen dari kasus baru.
EG.5 termasuk strain dengan subkelompok varian yang ditunjuk sebagai EG.5.1.
Varian ini dijuluki 'Eris' oleh seorang Profesor Biologi, T Ryan Gregory.
Baca juga: Varian Baru Covid-19 Eris Menyebar Cepat Di Inggris, Para Ahli Bunyikan Alarm
Namun jululkan ini mulai menjadi tren di media sosial.
Para ahli mengatakan EG.5 adalah salah satu garis keturunan yang tumbuh paling cepat di seluruh dunia.
Itu karena mutasi yang sedikit menguntungkan, yang membantunya mengalahkan 'beberapa saudara kandungnya'.
Ini adalah salah satu dari beberapa subvarian Omicron yang terkait erat dan telah bersaing untuk mendapatkan dominasi dalam beberapa bulan terakhir.
Para pejabat mengatakan bahwa gejala dan tingkat keparahan dari varian ini sebagian besar serupa.
"Saat keadaan darurat Covid-19 telah dicabut dan kita tidak lagi berada dalam fase krisis, ancaman Covid-19 belum hilang. Jadi, pengawasan dan pengurutan tetap sangat penting," kata Pimpinan Teknis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Covid-19.
Awal tahun ini, CDC mengungkapkan akan memperlambat perkiraan variannya dari mingguan menjadi dua mingguan, dengan harapan dapat mengumpulkan ukuran sampel yang lebih besar untuk menghasilkan proyeksi tersebut.
Pada Jumat lalu, lembaga itu mengatakan untuk pertama kalinya tidak dapat mempublikasikan proyeksi 'Nowcast', di mana EG.5 dan varian lainnya menempati posisi tertinggi di setiap wilayah.
"Karena Nowcast adalah data yang dimodelkan, kami memerlukan sejumlah urutan tertentu untuk secara akurat memprediksi proporsi saat ini," kata Juru bicara CDC Kathleen Conley dalam sebuah pernyataan.
Kurang dari 2.000 urutan dari kasus AS telah dipublikasikan ke basis data virus dalam beberapa minggu terakhir.