Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Subvarian JN.1 Mengalami Penyebaran Secara Pesat, Berikut Karakteristik Gejalanya

Pakar Ahli kesehatan masyarakat sekaligus epidemiolog Dicky Budiman mengungkapkan karakteristik gejala dari subvarian JN.1 ini. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Subvarian JN.1 Mengalami Penyebaran Secara Pesat, Berikut Karakteristik Gejalanya
Dokumentasi pribadi
Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebut subvarian Covid-19 yaitu JN.1 mengalami penyebaran secara pesat.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebut subvarian Covid-19 yaitu JN.1 mengalami penyebaran secara pesat. 

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan mengonfirmasi kematian satu orang pasien Covid-19 yang terinfeksi varian ini.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Akankah Jadi PHEIC Kembali? Begini Kata Pakar

Pakar Ahli kesehatan masyarakat sekaligus epidemiolog Dicky Budiman mengungkapkan karakteristik gejala dari subvarian JN.1 ini. 

Gejala khusus yang dominan muncul saat terinfeksi di antaranya seperti hidung berair atau beringus. 

Lalu ada pula dengan batuk yang cukup relatif lama.

Kemudian ada nyeri kepala hingga sedikit nyeri menelan.

BERITA TERKAIT

"Tapi yang dominan saat ini kelelahan selain kesulitan tidur. Demam saat ini sangat jarang dirasakan sebagian besar pasien. Apa lagi hilang penciuman, itu sudah sangat jarang, di bawah 3 persen," ungkap Dicky pada keterangannnya, Rabu (3/1/2024).

Baca juga: Vaksin Covid-19 Tak Lagi Gratis, Pakar: Kelompok Rawan Akan Terdampak

Menurut Dicky, karakteristik gejala subvarian JN.1  menandakan terjadi evolusi Covid-19 mengarah ke stadium menengah hingga ringan. 

Namun, di sisi lain dampak long Covid-19  semakin menguat saat terinfeksi. 

Terutama pada orang yang memiliki masalah imunitas, ketika terinfeksi belum divaksinasi, atau terjadi infeksi berulang.

Bisa juga yang bersangkutan memiliki masalah imunitas dengan komorbid yang berat.

"Sering kali ini akhirnya memiliki kecenderungan untuk mendapatkan gejaa long Covid-19," tambah Dicky. .

Untuk Long Covid-19, Dicky mengungkapkan gejala yang ditunjukkan beragam. 

Tapi secara umum dapat memengaruhi kualitas hidup. 

Karena terjadi penurunan terhadap kekuatan otot hingga  fungsi fokus otak.

Termasuk  organ lain seperti jantung, hati, maupun ginjal. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas