Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puluhan Pemuda Garut Terpapar Radikalisme, Ketua DPD RI: Kedepankan Pendekatan Humanis

Diperluka perhatian serius dari semua pihak agar remaja dan pemuda tersebut tak terjebak makin mendalam dalam pemahaman keliru. 

Editor: Content Writer
zoom-in Puluhan Pemuda Garut Terpapar Radikalisme, Ketua DPD RI: Kedepankan Pendekatan Humanis
DPD RI
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti 

TRIBUNNEWS.COM - Puluhan pemuda di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilaporkan terpapar paham radikalisme. Isu tersebut menarik perhatian Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. 

Menurut LaNyalla, pemerintah harus memberi perhatian serius terhadap hal tersebut. 

"Saya kira kita harus menyikapinya dengan cara yang bijaksana melalui pendekatan yang humanis," tutur LaNyalla di sela-sela kegiatan reses di Jawa Timur, Senin (11/10/2021). 

Senator asal Jawa Timur itu mengatakan, pemuda memerlukan ruang untuk berekspresi. Untuk itu, diperlukan wadah bagi mereka untuk menyalurkan imajinasi mereka ke arah yang positif dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa ke depan. 

"Pemuda memerlukan ruang eksistensi yang dapat memberikan makna yang mendalam bagi dirinya. Maka, negara harus memfasilitasi agar ruang eksistensi para pemuda menemukan jalan yang benar dan tidak keliru," tegas LaNyalla. 

Kendati menyarankan pendekatan humanis, LaNyalla meminta agar isu semacam ini tidak dianggap sepele. Menurutnya, isu tersebut perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak agar tak makin mendalam remaja dan pemuda tersebut terjebak dalam pemahaman keliru. 

"Permasalahan ini selain ancaman, juga merupakan tantangan. Jika kita salah dalam menangani dan melakukan pendekatan, maka hal ini bisa menjadi api dalam sekam dan membahayakan keutuhan bangsa," ucap LaNyalla. 

Berita Rekomendasi

Saat ini, aparat kepolisian bersama MUI, P2TP2A, Kesbangpol dan KPAI tengah berupaya menyelidiki kasus ini. LaNyalla berharap agar dapat segera ditangani dengan baik sehingga paham yang berpotensi merusak keutuhan dan persatuan bangsa tak sampai meluas masuk ke dalam sel-sel generasi muda sebagai generasi penerus bangsa. 

"Harus mendapat perhatian serius secara holistik bagaimana generasi penerus bangsa ini bisa diarahkan kepada hal-hal positif sebagai wadah penyaluran ekspresi mereka," demikian LaNyalla sampaikan.

Sebelumnya, sebanyak 59 remaja dan pemuda asal Sukamentri, Garut dilaporkan telah dibaiat oleh kelompok radikal Negara Islam Indonesia (NII). Rata-rata usia mereka berada pada kisaran 15-20 tahun. 

Sejumlah orang tua mereka pun telah melapor kepada pihak berwajib. Salah satu cirinya, mereka mengkafirkan orang-orang yang berada di luar kelompok mereka setelah mengikuti pengajian NII.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas