TRIBUNNEWS.COM - Rabu (6/4/2016), Jajaran Inspektur Utama (Irtama) Sekretariat Jenderal DPR-RI melakukan studi banding ke Inspektoral Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Dalam lawatannya ini Irtama DPR RI bermaksud mengadopsi sistem pengawasan lelang proyek dan audit yang telah dilakukan PU sebelumnya.

"Lelang Pradipa yang dilakukan PU ini bisa kita adopsi. Di PU sudah melaksanakan lelang pradipa yang dikawal oleh inspektorat jenderal," ujar Irtama DPR, Setyanta Nugraha pada saat kunjungan

Setyanta menambahkan, Lelang Pradipa diterapkan sesuai amanat dari presiden, dan sudah berjalan selama dua tahun. Lelang ini berkaitan dengan kinerja penyerapan anggaran yang selama ini selalu menumpuk pada akhir tahun masa anggaran. Hal tersebut berdampak pada pertumbuhan dan penurunan ekonomi.

"Ini terkait dengan kinerja penyerapan anggaran yang fenomenanya adalah menumpuk di akhir tahun anggaran," ungkapnya.

Berkaitan dengan sitem audit dan pengawasan PUPR, Irtama DPR akan mengadopsi cara pendampingan saat berjalannya proses pekerjaan di lembaga serta audit kinerja dan anggaran. Pembagian kerjanya, audit 60 persen dan 40 persen sisanya adalah pendampingan pengerjaan.

"Ini yang akan kita adopsi sistem pendampingan yang dilakukan PU terhadap auditi (obyek yang diaudit), sehingga kinerja organisasi institusi itulah yang diutamakan," jelasnya.

Dia juga menjelaskan, kerja Irtama mengarah pada keberhasilan institusi. Oleh karena itu dengan pendampingan kepada auditi sebagai rekan kerja serta melakukan pengawalan terhadap hal-hal yang dilakukan auditi. "Sehingga bisa menditeksi secara dini potensi adanya penyimpangan," paparnya.

Sementara itu Irjen Kementerian PUPR Ridlo Ananda Anwar beserta jajarannya menyambut Irtama DPR dengan tangan terbuka dan membagikan pengalaman-pengalamanya dengan jelas. "Terimakasih atas kehadirannya, sharing ini untuk saling berbagi pengetahuan informasi dan pengalaman," ujarnya saat menyambut jajaran Irtama DPR. (Pemberitaan DPR RI)