Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunjungi PT. INKA, Komisi V Dukung Produksi Kereta Dalam Negeri

Beberapa tahun ini PT. INKA juga telah berhasil memenuhi permintaan negara tetangga.

Penulis: Sponsored Content
zoom-in Kunjungi PT. INKA, Komisi V Dukung Produksi Kereta Dalam Negeri
DPR RI
Komisi V melakukan kunjungan kerja ke PT. INKA pada Kamis (21/4) untuk memantau kegiatan produksi industri kereta api nasional tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik pada Kamis (21/4) ke PT. Industri Kereta Api (PT. INKA) di Madiun, Jawa Timur.

Melalui kunjungan yang dipimpin Ketua Komisi V Fary Djemy Francis tersebut, Komisi V bekesempatan memantau kesiapan PT. INKA dalam menghadapi kebijakan pemerintah yang gencar membangun transportasi kereta api nasional.

Menurut pemberitaan, PT. INKA masih mengalami kendala untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga masih harus mengimpor gerbong dari luar negeri.

"Kondisi seperti ini harus segera disikapi dan perlu terobosan-terobosan agar PT. INKA mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri bahkan mengekspor produknya ke luar negeri," jelas Fary.

Menurut Fary, Komisi V fokus terhadap keamanan dari produk gerbong dan lokomotif yang dihasilkan PT. INKA. Hal tersebut penting untuk meyakinkan Kemenhub bahwa produksi PT. INKA telah mampu memenuhi standar dunia.

"Sebagai industri nasional strategis, PT. INKA harus didukung oleh semua elemen bangsa ini. Kalau bukan kita yang memulai memakai produk kreasi kebanggaan anak bangsa siapa lagi," tegas Anggota Komisi V Dapil Madiun Soehartono.

Menanggapi tantangan dari Komisi V DPR, Dirut PT. INKA R. Agus H. Purnomo mengatakan bahwa beberapa tahun terakhir ini PT. INKA telah berhasil memenuhi pesanan beberapa negara tetangga.

Berita Rekomendasi

Saat ini PT. PT INKA sedang mengerjakan permintaan 150 unit kereta penumpang dari Bangladesh yang nilainya proyeknya hampir mencapai Rp 900 miliar.

PT. INKA juga mendapat permintaan dari KAI untuk memenuhi kebutuhan angkutan lebaran 2016 berupa empat train set untuk K1 dengan kontrak senilai Rp 215 miliar.

"Kami sudah mampu memproduksi kereta api dengan komponen lokal mencapai 70 persen, dengan waktu produksi enam sampai tujuh bulan untuk jenis kereta penumpang," lanjut Agus dengan optimis.

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas