Komisi I DPR : Publik Berharap RRI Dikemas Lebih Menarik
Komisi I DPR menyampaikan aspirasi masyarakat agar Program RRI dikemas lebih menarik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Program Siaran Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) menuai kritikan dari masyarakat. Kritikan itu seputar program LPP RRI yang diharapkan masyarakat untuk dikemas lebih menarik.
Respon terhadap kritikan masyarakat tersebut dibahas Komisi I DPR yang membidangi penyiaran melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dipimpin Wakil Ketua Komisi I TB. Hasanuddin. Rapat tersebut beragenda Pembahasan pendahuluan penyusunan RKA/P-KL LPP RRI TA 2017 dan Usulan APBN-P LPP RRI TA 2016.
TB menyampaikan bahwa LPP RRI pada tahun 2016 mendapat pagu anggaran sebesar Rp.864 Milyar, yang terbagi atas dua program yaitu program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lain LPP RRI sebesar Rp.673 M, serta program pengelolaan dan penyelenggaraan siaran radio publik sebesar Rp.191 M.
Bahkan tahun 2017, LPP RRI telah mengusulkan TA 2017 sebesar Rp.1,012 T termasuk dukungan manajemen Rp.877,6 M dan pengelolaan pelaksanaan siaran Rp.135,5 M. TA tersebut bertambah dari TA 2016 sebesar Rp.377 Milyar.
Besarnya harapan publik Indonesia terhadap RRI serta anggaran yang telah disediakan, Menurut Anggota Komisi I Evita Nursanty seharusnya mampu mendorong RRI bersaing dengan radio berita lainnya, sehingga menjadi lembaga berita utama yang didengar dan digemari pendengar masyarakat Indonesia.
"Carilah keistimewaan tema program siaran yang mampu menarik perhatian pendengar, karena yang kita perlukan berita peristiwa yang disiarkan mempunyai manfaatnya pendengar. Buatlah kegiatan yang interaktif dengan masyarakat, sehingga banyak minat untuk bertanya, maka pada gilirannya banyak yang mendengar. Perbanyak acara dialog interaktif maka animo pendengar akan makin banyak,” katanya dalam RDP Komisi I dengan Dirut LPP RRI dan Dewan Pengawas LPP RRI, Senin (6/6/2016), di Gedung DPR, Jakarta.
Evita menambahkan agar TVRI dan RRI lebih bersinergi dalam melakukan siaran, sehingga kedua lembaga penyiaran publik berplat merah ini lebih maksimal dalam memberikan informasi peristiwa Nusantara.
"Jika kedua lembaga penyiran seperti RRI dan TVRI saling bekerjasama dan bersinergi dapat menghasilkan peogram siaran nasional yang luar biasa," katanya. (Pemberitaan DPR RI)