Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggaran Asian Games 2018 Dipangkas, Indonesia Kalah dari Negara Asean Lain

Pemangkasan anggaran Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) sebesar Rp 167,5 miliar di RAPBN-P 2016 tidak disetujui Komisi X DPR.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemangkasan anggaran Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) sebesar Rp 167,5 miliar pada RAPBN-P 2016 mendapat pertentangan oleh Komisi X DPR.

Ketua X DPR Teuku Riefky Harsya (F-PD) meminta agar kepanitiaan Asian Games 2018 segera mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk meminta anggaran tambahan kepada Kementerian Keuangan.

Riefky juga menegaskan, seharusnya Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) memiliki kekuatan untuk melakukan lobi terhadap Kementerian Keuangan.

Hal itu diperlukan agar tidak ada pemotongan anggaran untuk menunjang prestasi atlet menuju sukses prestasi di Asian Games 2018. 

“Bagaimanapun juga, prestasi atlet harus ditunjang dengan anggaran yang ideal. Menpora juga harus miliki kekuatan untuk melobi, agar anggaran tidak dipotong,” tegas politisi asal dapil Aceh itu, usai Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komite Olahraga Indonesia (KOI), Inasgoc, Deputi IV Bidang Prestasi Kemenpora dan Satlak Prima di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (14/6/2016).

Hal senada diungkapkan Anggota Komisi X Yayuk Basuki (F-PAN).

Politisi asal dapil Jawa Tengah ini mendorong Kemenpora untuk memperjuangkan agar tidak terjadi pemotongan anggaran.

Berita Rekomendasi

“Memang keputusan adanya pemotongan anggaran Satlak Prima itu kan masih baru usulan. Makanya, kita minta Menpora berani memperjuangkan di Kementerian Keuangan agar tidak ada pemotongan anggaran Satlak Prima tersebut,” tegas Yayuk.

Penolakan pemotongan anggaran juga ditegaskan oleh Anggota Komisi X DPR Junico B.P Siahaan (F-PDI Perjuangan).

Politisi asal dapil Jawa Barat ini menilai, pemotongan anggaran yang terlaksana menandakan ketidakseriusan Pemerintah dalam persiapan Asian Games.

Menanggapi usulan pemotongan anggaran, Ketua Satlak Prima Achmad Soetjipto mengatakan anggaran yang diterima sekarang hanya Rp 500 miliar, tidak sesuai dengan anggaran ideal untuk membangun kompetensi dan kapasitas bagi para atlet sebesar Rp 1,2 triliun.

Soetjipto mengatakan, negara Asia Tenggara lain mengalokasikan anggaran yang amat besar.

Thailand, lanjut Soetjipto mengalokasikan dana Rp 1,7 triliun, Singapura Rp 1,8 triliun, Malaysia Rp 1,9 triliun, dan Vietnam Rp 1,04 triliun, sedangkan Indonesia hanya menang atas Timor Leste dan Filipina.

Soetjipto menuturkan, dari anggaran awal Rp 500 miliar, telah terpakai Rp 60 miliar untuk Paragames, lalu terkena potongan Rp 167 miliar, dan sudah terpakai sampai saat ini sebesar Rp 60 miliar. (Pemberitaan DPR RI)

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas