Budaya Mudik Lebih Bermanfaat dengan Silahturahmi
Budaya mudik lebih bermanfaat dan bermakna jika diisi dengan silahturahmi yang menjadi salah satu kekuatan dan kekayaan budaya Islam di Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Budaya mudik lebih bermanfaat dan bermakna jika diisi dengan silahturahmi yang menjadi salah satu kekuatan dan kekayaan budaya Islam di Indonesia.
Ditambah lagi dengan adanya dampak ekonomi secara langsung untuk warga sekitar.
“Silaturahmi ini dapat memperkuat dan menyambungkan hubungan antar sesama saudara dan antar sesama warga kampung atau desa. Hal ini untuk menjaga dan melestarikan tradisi dan nilai kebajikan agama dan kebajikan lokal yg mungkin sempat tergerus oleh budaya modern di perantauan” kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid dalam keterangan persnya, Jumat (1/7).
Ia menghimbau, hasil-hasil kerja dari perantauan untuk dibelanjakan di kampung halaman. Hal itu dapat memberikan pemberdayaan ekonomi kepada saudara di kampung dan bukan sebaliknya membawa SDM lemah kompetensi ke perkotaan.
Selain itu, lanjut Sodik, mudik harus membawa pencerahan dan edukasi nilai dan budaya profesionalisme perkotaan kepada penduduk kampung halaman dan bukan sebaliknya hanya membawa budaya konsumerisme.
Ditambahkannya, setiap pemudik juga harus memiliki jiwa negarawan, sehingga perlu mensosialisasikan pengokohan empat pilar berbangsa dan bernegara khususnya kesatuan NKRI.
Pemudik harus memperkuat hubungan kultural antara desa dan kota kota, hubungan kultural antar pulau yang dimediatori oleh komunitas pemudik.
Politisi F-Gerindra ini berharap, fungsi mudik yang begitu srategis, maka pemerintah harus memberikan pelayanan fasilitas dan perlindungan keamanan maksimum dari sejak berangkat sampai kembali ke rumah masjng masing. (Pemberitaan DPR RI)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.