Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komisi V DPR : "Item Terkait Sertifikat Safety dan Security Terminal 3 Ultimate Belum Terpenuhi"

Ketua Komisi V Fary Djemy Francis yang memimpin langsung kunjungan kerja spesifik ke Terminal 3 Ultimate, Bandara Soekarno Hatta.

zoom-in Komisi V DPR :
dpr.go.id
Ketua Komisi V Fary Djemy Francis yang memimpin langsung kunjungan kerja spesifik ke Terminal 3 Ultimate, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kunjungan kerja spesifik ke Terminal 3 Ultimate, Bandara Soekarno Hatta, Jakarta dipimpin langsung oleh Ketua Komisi V Fary Djemy Francis. 

Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka menindaklanjuti  kelengkapan dari segala kekurangan yang berkaitan dengan sertifikasi safety dan security yang ada terminal bandara tersebut. 

“Setelah kita lakukan peninjauan, masih ada beberapa item yang berkaitan dengan sertifikat safety dan securitynya yang belum terpenuhi. Untuk itu kita minta pada masa uji coba ini harus segera dilengkapi dan ditindaklanjuti,” paparnya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (23/08/2016).

Fary juga menyampaikan bahwa Komisi V ingin memastikan tentang hasil sertifikasi pengoperasian Terminal 3 Ultimate.

Pada kesempatan tersebut, ia bersama anggota dewan yang lain juga menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan berbagai item yang disertifikasi apakah sudah dilengkapi.

Dikatakannya, berdasarkan penjelasan yang diterima oleh Komisi V, terminal domestik yang sudah beroperasi telah memenuhi standar.

Akan tetapi masih ada beberapa item yang belum terpenuhi, seperti peralatan safety untuk penanganan kebakaran.

BERITA REKOMENDASI

“Masih ada beberapa item yang belum dapat difungsikan, terutama di area terminal internasional. Kita juga mempertanyakan seputar fasilitas lainnya, seperti tentang air conditioner (AC) di ruang check in yang belum memenuhi standar, karena masih diatas 25 derajat celcius,” ungkapnya.

Selain itu Komisi V juga mengkritisi masalah standar pelayanan antrian yang masih memakan waktu 12 menit per orang, padahal standarnya adalah 7 menit per orang.

 “Item-item inilah yang kita minta untuk segera ditindaklanjuti, sehingga hasilnya bisa mencapai standar internasional. Hal lain yang menjadi sorotan, mengenai papan petunjuk arah untuk para penumpang yang masih belum begitu banyak, sehingga masih banyak penumpang yang bertanya-tanya. Begitu pula dengan sistem drainase yang masih perlu dilakukan pembenahan,” ucap politisi dari F-Gerindra tersebut.

 Komisi V rencananya akan membahas dan menindaklanjuti masalah ini, pada saat rapat kerja selanjutnya dengan Menteri Perhubungan. (Pemberitaan DPR RI)

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas