Kabut Asap Renggut Hak Pendidikan Generasi Muda
Fenomena kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih menyelimuti sejumlah wilayah di Indonesia belakangan ini.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Fenomena kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih menyelimuti sejumlah wilayah di Indonesia belakangan ini. Beberapa titik sebaran yang terpapar kabut asap diantaranya Palembang di Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, Kabupaten Lebong di Bengkulu, Banjarmasin dan Palangkaraya yang berada di Pulau Kalimantan, dan sejumlah titik di wilayah Indonesia.
Peristiwa kabut asap yang meresahkan masyarakat itu menuai sorotan dari Anggota DPR RI Dyah Roro Esti Widya Putri. Dyah Roro mengungkapkan, kabut asap akibat Karhutla itu tidak hanya merenggut hak masyarakat untuk mendapatkan udara yang layak. Namun juga merebut hak asasi warga untuk menjalankan pendidikan di sekolah karena situasi tersebut.
“Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan ini tentunya juga merugikan warga dari sektor pendidikan. Tadinya, anak-anak muda yang memiliki hak asasi untuk menjalankan pendidikan, akhirnya tidak bisa bersekolah karena situasi yang membuat mereka harus bertahan di rumah. Jadi, akses kepada pendidikan terhambat, “ ujar Dyah Roro saat diwawancarai Parlementeria, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Baca: Gedung DPR Mulai Bersolek Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
Legislator Fraksi Partai Golkar ini menyampaikan, ia tak hentinya menyerukan pesan kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda untuk lebih meningkatkan sensitivitas dan tingkat kepedulian untuk menjaga lingkungan. Dyah Roro berharap baik Pemerintah, warga, pemilik lahan maupun seluruh pihak dapat saling bersinergi untuk serius memperhatikan kesehatan lingkungan sekitar.
Baca: DPR Telah Proses Tipo UU KPK
“Beberapa hari kemarin, saya juga baru menjadi pembicara di Pacific Energy Summit yang diadakan oleh Asian Development Bank (ADB) di Tokyo, Jepang. Saya di situ juga menyampaikan, kita harus peduli dengan anak cucu kita ke depannya sebagai generasi penerus bangsa Indonesia dan juga dunia. Maka, kita harus benar-benar serius dalam menanggapi isu lingkungan seperti ini,” tandas salah satu inisiator Kaukus Pemuda Parlemen Indonesia ini.
Dyah Roro berharap, ke depannya DPR RI terus mengaitkan isu lingkungan dengan permasalahan-permasalahan yang ada di Indonesia seperti segi ekonomi maupun segi energi. Tak hanya itu, ia memberikan gagasan untuk mengedepankan dengan apa yang disebut dengan sustainability, yaitu paduan antara perspektif ekonomi, social justice, dan social prosperity. “Jadi, ketiga faktor itu harus kita dorong agar ada keberlanjutan di negara Indonesia ini,” pungkas Dyah Roro. (*)