DPR Ingin Tiongkok dan India Selesaikan Konflik di Pangong Lake dengan Dialog
Wakil Ketua DPR RI Bidang Korpolhukam Aziz Syamsuddin meminta agar Kedua Negara berkekuatan Militer besar yaitu Tiongkok dan India, dapat menahan dir
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Bidang Korpolhukam Aziz Syamsuddin meminta agar Kedua Negara berkekuatan Militer besar yaitu Tiongkok dan India, dapat menahan diri terhadap situasi yang berkembang di perbatasan Pangong Lake.
Isu yang berkembang saat ini di berbagai media sedang terjadi eskalasi peningkatan aktivitas militer paska bentrok antara kedua belah pihak.
Baca: Aziz Syamsuddin: New Normal, Masyarakat Dapat Patuhi Protokol Kesehatan
"Saya berharap Tiongkok dan India perlu sama sama menahan diri, perlu mengedepankan dialog dalam menyelesaikan perbedaan tafsir diantara kedua belah pihak. Terlebih saat dunia sedang berjuang melawan musuh yang tak terlihat yaitu Covid-19," kata Aziz Syamsuddin, wakil ketua DPR RI bidang Polhukam, dalam rilis yang diterima Tribunnews, Jumat (29/5/2020.
Menurut Aziz, peran India dan Tiongkok sangat besar dalam memerangi Pandemic Covid-19 sebagai Negara yang memiliki Peran Ekonomi besar saat ini. Aziz meyakini bahwa
Baca: Cegah Covid-19 Saat New Normal, Komisi VIII DPR Minta Pesantren Tak Terima Orang Luar
kedua Negara tersebut mendahulukan kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan kemanusiaan.
"Sesuai dengan prinsip Indonesia dan ASEAN, segala perseturuan sebaiknya di selesaikan dengan mekanisme damai dan dialog dalam rangka menjaga kepercayaan dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik. India dan Tiongkok juga merupakan mitra strategis ASEAN saat ini," lanjut Aziz.
Baca: Kondisi Mencekam di LCS, Kapal Perang AS Tantang Tiongkok
Aziz berpendapat, India dan Tiongkok merupakan sahabat baik Indonesia, maka sebagai posisi Indonesia di Dewan Keamanan PBB kita akan menyesalkan jika sampai terjadi perang yang sebenarnya tidak diperlukan di abad ke-21 ini.
"Hanya dengan kerjasama yang baik di kawasan Indo-Pasifik, kita sebagai masyarakat internasional akan mempu secara bahu membahu menangulangi Covid-19 dan kembali ke ‘Normal Life’ dengan bersama-sama memulihan perekonomian global. Ketegangan dan Perang tidak akan pernah menguntungkan pihak manapun," tutupnya. (*)