Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puan: New Normal Harus Perkuat Kesehatan dan Ekonomi Secara Bersamaan

Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan bahwa kebijakan new normal atau kenormalan yang baru yang diambil pemerintah perlu diatur sangat rinci di setiap

Editor: Content Writer
zoom-in Puan: New Normal Harus Perkuat Kesehatan dan Ekonomi Secara Bersamaan
DPR RI
Ketua DPR RI Puan Maharani mengimau agar masyaraat tunda mudik untuk cegah penyebaran Covid-19 meluas. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan bahwa kebijakan new normal atau kenormalan yang baru yang diambil pemerintah perlu diatur sangat rinci di setiap sektor. Hal ini bertujuan agar kesehatan rakyat dan roda ekonomi Indonesia dapat berjalan secara bersamaan.

"Ini penting karena New Normal yang diperlukan Indonesia bukan yang memilih antara ekonomi dan kesehatan, tapi bagaimana keduanya bisa berjalan bersamaan," ungkap Puan, dikuti dari rilisan pers yang diterima Tribunnews, Rabu (10/6/2020).

Baca: Ketua DPR Minta Kebijakan New Normal Harus Perkuat Kesehatan dan Ekonomi Secara Bersamaan

Salah satu yang harus diperhatikan adalah kegiatan sosial dan ekonomi di pasar-pasar tradisional. Puan mengaku menerima laporan bahwa beberapa pedagang di pasar tradisional yang terinfeksi Covid-19. Bila tak ada penanganan tepat, ia khawatir pasar tradisional bisa menjadi sumber penularan yang besar.

"Padahal seringkali denyut nadi ekonomi daerah itu bisa terasa di pasar-pasarnya, yang juga menjadi salah satu tempat utama terjadinya interaksi sosial masyarakat sebuah daerah. Maka itu, perhatian pemerintah terhadap penetapan dan penerapan protokol new normal di pasar tradisional sangat dibutuhkan karena pasar tradisional adalah penggerak sektor ril ekonomi rakyat," lanjut Puan.

Baca: Puan: Bung Karno dan Taufiq Kiemas Telah Mewariskan Nilai-nilai Penting

Maka itu, Puan menekankan pertlunya sosialisasi protokol new normal yang dilakukan sejelas mungkin supaya dapat dipahami semua kalangan. Selain protokol new normal yang sangat rinci, diperlukan juga mekanisme monitoring dan evaluasi yang ketat.

"Terlebih tanggal 9 Juni 2020 kemarin kita mendapat laporan data Gugus Tugas Covid-19 yang menyatakan ada penambahan 1.034 kasus positif corona. Angka-angka seperti ini harus dimonitor ketat dan menjadi dasar pengambilan keputusan," ucap Puan.

Lebih lanjut, Puan mengapresiasi bahwa target awal pengujian 10 ribu spesimen dari tes Covid-19 sudah tercapai, dan Presiden sudah menyampaikan ingin menaikkan target menjadi 20 ribu per hari. Ia juga menanti terobosan instansi dalam pelacakan penyebaran Covid-19 yang sudah didorong untuk memanfaatkan sistem teknologi telekomunikasi.

Baca: Jokowi Ingatkan Agar Pemerintah Daerah Konsultasi Dengan Gugus Tugas Sebelum Terapkan New Normal

Berita Rekomendasi

Terakhir, Puan berharap agar kebijakan new normal bisa menggerakan ekonomi masyarakat mengabaikan risiko kesehatan.

"Jadi protokol new normal yang rinci, disertai dengan pengujian spesimen tes yang terus diperbanyak, serta pelacakan penyebaran yang luas dan cepat, semuanya perlu dilaksanakan bersamaan agar kesehatan rakyat terjaga sekaligus roda ekonomi kembali berputar," pungkas Puan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas