Respons Pembukaan Sekolah, Komisi X Gelar Rapat bersama Gugas Covid-19
Dipimpin Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, rapat dengar pendapat umum (RDPU) digelar secara fisik di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (17/
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Komisi X DPR RI ingin mengetahui secara jelas dan pasti peta virus Corona (Covid-19) terkini sebelum merumuskan kebijkan strategis dengan para mitra kerjanya, terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebelum membuka kembali proses belajar mengajar.
Dipimpin Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, rapat dengar pendapat umum (RDPU) digelar secara fisik di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (17/6/2020) dan virtual. Tampak hadir secara virtual Wakil Ketua Komisi X DPR RI lainnya, Dede Yusuf dan Abdul Fikri Faqih, serta beberapa Anggota Komisi X lainnya.
Baca: Komisi II DPR RI Gelar 6 Kali Rapat Kerja Sebelum Setujui Pikada Serentak 9 Desember 2020
“Kami Komisi X ingin mendapat penjelasan bagaimana Gugus Tugas Covid-19 mengatasi wabah Corona, apalagi jelang penyelenggaraan pendidikan ke depan,” tutur Syaiful. Di tempat yang berbeda, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Doni Monardo secara virtual memberi penjelasan data terkini penanganan kasus Corona di Tanah Air.
Menurutnya, saat ini rata-rata pasien sembuh semakin meningkat dan pasien terpapar Corona perlahan menurun. Angka kematian akibat Corona juga terlihat menurun.
“Angka kesembuhan alhamdulillah mengalami peningkatan yang luar biasa. Sekarang tercatat lebih dari 15 ribu mendekati 16 ribu pasien yang sembuh. Pada awalnya, angka kesembuhan Covid di Indonesia sangat rendah di dunia. Pengalaman menangani Covid, akhirnya banyak dokter bisa menyembuhkan pasien Covid,” ungkap Doni.
Baca: Fraksi PAN DPR RI: Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sebesar 4,5 Hingga 5 Persen Tak Realistis
Bahkan, kini ada tambahan 500-700 pasien sembuh. Disampaikan Doni, kasus Covid-19 di sejumlah daerah bervariasi. Ada daerah yang pengendaliannya relatif bagus, tapi ada juga daerah dengan kasusnya masih tinggi. Beberapa minggu terakhir, setelah ada kelonggaran, kasus di beberapa daerah ada yang mengalami peningkatan.
“Pemeriksaan spesimen harus ditingkatkan yang sebelumnya di bawah 10 ribu per hari. Sekarang sudah di atas 17 ribu dan mendekati hampir 20 ribu. Kami berharap semua provinsi mendapat mesin PCR untuk melakukan testing yang agresif. Secara umum peningkatan kasus terjadi di 4-5 provinsi, DKI, Jatim, Sulsel, Kalsel, dan terakhir Jateng mengalami peningkatan,” tambah Kepala BNPB itu.
Baca: Pimpinan DPR Sarankan Pembukaan Sekolah di Zona Hijau Ditunda
Angka kematian, lanjut Doni, yang semula sangat tinggi, sekarang perlahan mengalami penurunan. Di Jakarta kematian yang rata-rata 40-50 orang per hari, sekarang sudah turun rata-rata 10 orang per hari.
Bahkan, sempat beberapa hari tanpa ada kasus kematian. Ini tak lepas dari kerja keras semua komponen dalam memerangi pandemi Corona.