Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komisi IX DPR: Pemerintah Harus Pikirkan Nasib PMI yang Terdampak Covid-19

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah memikirkan nasib para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang sebagai imbas pandemi C

Editor: Content Writer
zoom-in Komisi IX DPR: Pemerintah Harus Pikirkan Nasib PMI yang Terdampak Covid-19
DPR RI
Anggota DPR RI Netty Prasetiyani. 

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah memikirkan nasib para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang sebagai imbas pandemi Covid-19.

Hal ini dikatakan Netty merespon pernyataan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo yang mengatakan 144.327 PMI telah kembali ke Indonesia. Kemudian menurut Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), 103 ribu di antaranya telah berada di kampung halamannya masing-masing.

Baca: Komisi IX: Pemerintah Harus Siapkan Solusi Pemulangan Pekerja Migran

"Pemerintah harus memiliki solusi untuk Pekerja Migran Indonesia yang terpaksa pulang. Sebagian besar dari mereka selama ini menjadi tulang punggung keluarganya di kampung.  Jika mereka tidak bekerja, maka pasti berdampak pada ekonomi keluarganya," ungkap Netty melalui pernyataan tertulis kepada Parlementaria belum lama ini. 

Netty mengkhawatirkan, kondisi ini akan menurunkan tingkat belanja dan konsumsi masyarakat dan berimplikasi pada buruknya angka pertumbuhan ekonomi.

"Harus ada upaya terobosan penyediaan lapangan kerja untuk menyerap potensi mereka. Jika tidak, angka pengangguran semakin tinggi dan berpotensi menjadi masalah tersendiri di daerah. Di dapil saya, Cirebon dan Indramayu, kondisi ini dikeluhkan para pejabat dinas tenaga kerja," katanya.

Baca: Ketua Komisi I DPR Apresiasi Kerja Pers di Tengah Keterbatasan Akibat Covid-19

Politisi Fraksi PKS ini menyampaikan, berdasarkan laporan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, selama periode Januari-April, sebanyak 5.491 orang PMI yang pulang ke Jawa Barat. Angka tersebut diprediksi akan terus bertambah.

"Pemerintah juga harus memperluas perlindungan sosial dan kesehatan para pekerja migran. Info yang saya terima, tidak sedikit mereka yang pulang dalam keadaan positif Covid-19.  Apakah perangkat kesehatan di daerah sudah disiapkan untuk menangani hal tersebut?" tanya Netty.

Berita Rekomendasi

Ia juga menyoal pentingnya pemerintah membuat kebijakan fundamental yang memperkuat regulasi perlindungan hak pekerja, akselarasi investasi serta pemulihan industri dan perdagangan.

"Ratusan ribu pekerja migran kita dipulangkan dan lainnya di-PHK atau dirumahkan. Tentu tidak masuk akal jika Indonesia malah menerima masuknya sejumlah TKA untuk bekerja di sektor yang bisa ditangani oleh anak negeri. Dimana letak nasionalisme dan pembelaan kita pada keadilan sosial?" tegasnya.

Baca: Komisi IX: Pemerintah Harus Siapkan Solusi Pemulangan Pekerja Migran

Di samping itu, Netty juga mengkritisi penyaluran Bansos Covid-19 yang belum mencapai target seratus persen. Netty meminta agar hal ini segera dikebut dan tidak ada lagi data penerima yang kacau. Ia meminta para keluarga PMI untuk diperhatikan, jangan sampai ada keluarga yang seharusnya menerima bansos malah terlewatkan.

“Saat ini, Bansos merupakan salah satu harapan masyarakat untuk tetap bertahan hidup. Kita sudah banyak kehilangan nyawa karena Covid-19, tidak boleh ada kasus orang meninggal karena kelaparan. Ini tanggung jawab negara dan masyarakat dunia-akhirat secara bersama-sama," pungkasnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas