Azis Syamsuddin: Deradikalisasi Perlu Digalakkan Kembali di Lingkungan Pendidikan
Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin mengapresiasi langkah Tim Densus 88 yang berhasil menangkap tujuh terduga teroris di tempat terpisah.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin mengapresiasi langkah Tim Densus 88 yang berhasil menangkap tujuh terduga teroris di tempat terpisah.
Pengembangan pertama di Jalan Cikarang-Cibarusah, Kampung Kandang, RT 007/04, Desa Sukasari, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pukul 09.30 WIB, Senin (29/3/2021).
Selanjutnya pada pukul 11.00 WIB pihak kepolisian mengamankan lokasi penggerebekan dua terduga teroris yang berada di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur. Terakhir, empat orang terduga teroris diamankan di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Dari proses penggerebekan, Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dan tim dari Gegana dan Labfor tengah melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Jika terduga teroris ini berhubungan dengan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makasar, kami meminta pendalaman. Sampaikan secara jernih kepada publik, kronologi dan kaitannya, agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi dan data," papar Azis dalam keterangannya yang diterima Parlementaria, Selasa (30/3/2021).
Politisi Partai Golkar ini juga berharap semua pihak mampu mendinginkan situasi dan kondisi. Tidak saling menyalahkan dan mencari kelemahan antar lembaga satu dan yang lainnya. “Pekerjaan rumah besar kita ada di depan mata. Deradikalisasi dinilai sangat perlu digalakkan kembali di lingkungan pendidikan, termasuk lembaga dakwah Islam di seluruh pelosok Nsusantara," terang Azis.
Ditambahkan Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam) itu, aksi terorisme terjadi di Gereja Katedral Makassar menjadi fakta yang memunculkan kekhawatiran di tengah pandemi dimana terorisme dan radikalisasi ternyata bibitnya masih terus tumbuh di tanah air.
"Tentu saja peran lembaga pendidikan termasuk lembaga dakwah di daerah-daerah harus lebih difokuskan. Tentu saja parameternya adalah kualitas mutu pendidikan yang harus kita tingkatkan," imbuh Azis. (*)