Syaiful Huda: Perlu Langkah Darurat Untuk Pastikan Ketersediaan Nakes
Menurutnya, jika kekurangan tenaga vaksinator maka mahasiswa kedokteran maupun mahasiswa keperawatan bisa didorong sebagai relawan.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengusulkan ada langkah darurat untuk memastikan ketersediaan tenaga kesehatan (nakes) untuk menghadapi gelombang kedua pandemi Covid-19 di Indonesia. Menurutnya, langkah percepatan kelulusan bagi mahasiswa di bidang kesehatan seperti mahasiswa kedokteran maupun mahasiswa keperawatan di Indonesia perlu dilakukan.
"Mereka yang sudah tingkat akhir dan tinggal menyelesaikan kewajiban akademis yang sifatnya administratif segera saja diluluskan. Mereka bisa segera ditugaskan untuk memperkuat ketersediaan tenaga kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Indonesia," kata Huda dalam keterangan persnya, Jumat (25/6/2021).
Menurut dia, gelombang susulan pandemi Covid-19 tidak bisa dianggap enteng, misalnya gelombang kedua Covid-19 telah menyerang merata di sejumlah wilayah Indonesia. Bahkan beberapa hari terakhir ini terus tercipta rekor baru kasus positif Covid-19 yang mencapai 20 ribu kasus per hari pada Kamis (24/6/2021).
"Bahkan gelombang kedua Covid-19 di Indonesia jika tidak ada kebijakan fundamental bisa mengancam sistem layanan kesehatan mengingat tingkat bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan hampir penuh. Selain itu tenaga kesehatan banyak yang mulai tumbang," ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Huda mendorong percepatan vaksinasi karena saat ini Indonesia sedang berkejaran dengan waktu untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) dalam menghadapi pandemi Covid-19. Menurutnya, sebelum tercipta kekebalan kelompok maka Indonesia akan terus rawan menghadapi gelombang pandemi susulan.
"Jika melihat data, vaksinasi di Indonesia relatif lamban dibandingkan negara lain. Padahal stok vaksin kita relatif aman," katanya. Huda sepakat dengan usulan Ketua Tim Pengendali Bencana Covid-19 DPR RI sekaligus Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar yang mendorong pembukaan poliklinik desa sebagai sentra vaksinasi.
Menurutnya, jika kekurangan tenaga vaksinator maka mahasiswa kedokteran maupun mahasiswa keperawatan bisa didorong sebagai relawan. Legislator dapil Jawa Barat VII tersebut meyakini dengan kerja bersama tersebut, maka program vaksinasi akan bisa diselesaikan dalam waktu cepat.(*)