Wawancara Harry Redknapp: Inggris Butuh Pemain Seperti Pirlo
ritik media Inggris atas kekalahan Inggris dari Italia, mungkin tidak begitu kencang bila Steven Gerrard dkk bisa konsisten bermain
TRIBUNNEWS.COM – Kritik media Inggris atas kekalahan Inggris dari Italia, Senin (25/6/2012), mungkin tidak begitu kencang bila Steven Gerrard dkk bisa konsisten bermain dengan gayanya sendiri.
Dan penampilan ala Serie A yang ditampilkan pasukan Roy Hodson itu tidak sepenuhnya bisa disalahkan, bila Inggris bisa membangun kekuatan lini tengah yang tangguh. Seperti uraian manajer Tottenham Hotspurs, Harry Redknapp (HR) kepada The Sun (TS).
TS : Apa kekurangan Inggris dari kekalahan melawan Italia itu?
HR : Inggris harus belajar dari kekalahan ini dan berusaha sekuat tenaga menyemai pemain sekaliber Andrea Pirlo dari generasi Inggris sendiri. Mari kita fair kepada diri sendiri dan Italia, dan mengakui bahwa akan sangat tidak adil kalau Inggris yang menang. Italia bermain jauh lebih baik.
Inggris harus melatih para pemain muda bermain dan bermain. Harus disadari bahwa ini bukan menjadi tim yang kuat, besar atau cepat. Lihat bagaimana Pirlo saat melawan Inggris, ia tidak banyak berlari, namun punya kekuatan dan ia termasuk tipe pemain old-fashioned. Tetapi penampilannya hebat.
Yang harus dilakukan Inggris adalah mengasah para pemain junior kita yang berposisi bek bisa senang membawa bola keluar, dan menjadi penyerang yang siap bertarung di area sempit dan dikelilingi banyak pemain lawan. Karena di area itu (bisa melatih) melakukan penguasaan bola yang nyaman.
TS : Bagaimana permainan Inggris ketika melawan Italia?
HR : Saya sempat senang di babak kedua, namun setelah itu Italia semakin mendominasi. Para pemain Italia menyentuh bola dua kali lebih banyak dari pada pemain Inggris. Italia menikmati permainannya karena ada The Magic Man di tengah yaitu Pirlo. Meski tidak banyak pemain Italia yang bermain di Liga Primer Inggris, mereka memang menguasai beberapa areal penting dalam pertandingan itu.
Roy Hogson berupaya memaksimalkan potensi terbaik timnya begitu dibebani sebagai pelatih, Mei lalu. Tetapi sangat berat bagi para gelandang Inggris untuk membawa pengaruh bagi tim karena mereka dikalahkan tiga gelandang Italia. Bahkan Italia semakin kuat sepanjang pertandingan.
TS : Bagaimana pendapat Anda mengenai taktik Inggris?
HR : Inggris mencoba bermain sebaik mungkin. Sepertinya skema 4-4-2 atau 4-4-1-1 dengan resiko bahwa Wayne Rooney agak ke dalam. Awalnya skema ini bekerja dengan baik dan mengancam Italia dengan serangan balik meskipun kemudian Italia tetap menguasai bola.
Di babak kedua, Andy Carroll dijajal untuk memaksimalkan bola atas dan semua pemain harus bekerja keras bertahan. Bahkan Danny Welbeck terlihat dipaksa defensif dan Inggris baru berbahaya ketika ada sedikit interval untuk menyerang.
TS : Apa yang tidak bekerja baik dalam skema Inggris?
HR : Untuk berkembang di level internasional, Inggris harus bisa bermain dengan penguasaan bola lebih banyak. Inggris masih kesulitan di bidang ini, namun Hodgson tahu hal itu. Saat melawan Italia, sulit bagi Steven Gerrard dan Scott Parker untuk menahan pemain ekstra sekelas Pirlo. Karena ada dua pemain tengah Italia lain yang bisa mendampingi dan membuka ruang sendiri.
Perbedaan dari kedua tim adalah, kalau ingin bersaing di tingkat dunia, sebuah tim harus bisa mengendalikan bola lebih lama. Sedangkan yang dimiliki Inggris di bangku cadangan hanya Jordan Henderson. (dey)