Portugal vs Spanyol: Rivalitas Iberia
Karena letak geografis yang bertetangga, Spanyol dan Portugal kerap bergesekan kepentingan
TRIBUNNEWS.COM – Karena letak geografis yang bertetangga, Spanyol dan Portugal kerap bergesekan kepentingan. Sejak dulu keduanya dikenal sebagai dua negara penjajah di benua Amerika, Afrika, dan Asia. Di Indonesia, gesekan memuncak saat memperebutkan Maluku hingga Minahasa.
Rivalitas pun melebar hingga di ranah sepakbola. Portugal tidak mau kalah dengan tetangganya Spanyol di semenanjung Iberia tersebut, pun sebaliknya. Kini keduanya saling sikut guna memperebutkan tiket final Piala Eropa 2010.
Portugal sadar bahwa La Furia Roja sudah dua kali menjadi juara Eropa dan sekali Juara Dunia di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Sedangkan Selecao belum sekali pun merasakan manisnya mengangkat piala Henri Delaunay apalagi Piala Dunia.
Momen terbaik menjadi juara Eropa dimiliki Cristiano Ronaldo dkk saat bersua tetangganya tersebut di semifinal Euro 2012 Stadion Donbass Arena, Donetsk, Ukraina, Kamis (28/6/2012) dini hari nanti.
Portugal berkesempatan menjungkalkan ambisi Spanyol mempertahankan gelar Eropa yang direngkuh di Austria-Swiss empat tahun lalu. Motivasi pasukan Portugal yang dilatih Paolo Bento dalam kondisi puncak.
"Dengan Cristiano Ronaldo yang akhirnya bisa menemukan penampilan terbaiknya di kompetisi internasional, kami yakin bisa menembus final," kata Bento sepeti dikutip dari Supersports.com
Namun Bento membantah jika dirinya hanya akan mengandalkan Ronaldo. "Meski Ronaldo sedang bagus, tapi kami tak hanya mengandalkan dia. Semua pemain kami sedang bagus-bagusnya. Dan kami mengandalkan kolektivitas, bukan individualitas," tambahnya.
Dengan usia yang masih 43 tahun, Bento saat ini merupakan pelatih paling muda di sepanjang sejarah pelatih di putaran final Piala Eropa. Jika bisa melenggang ke final, tentu pencapaian luar biasa dari sosok pelatih muda tersebut.
Meski muda, Bento memiliki banyak pengalaman. Ia pernah melatih Estrela Amadora, Vitoria Guimaraes, Benfica, dan Sporting Lisbon. Bento bahkan menghabiskan empat tahun di klub Spanyol, Real Oviedo dari tahun 1996-2000. Jadi ia cukup mengenal gaya Spanyol.
Portugal di tangan Bento juga pernah mengalahkan El Matador dengan skor mencengangkan 4-0 di sebuah laga persahabatan di Lisbon, 18 November 2010. Padahal saat itu Spanyol baru saja menjadi juara dunia.
Tim yang akan turun melawan Spanyol nanti, tidak banyak berubah dengan saat mengalahkan Iker Casillas dkk kalah itu. Dari 11 pemain yang tampil, hanya satu dua pemain saja yang bakal berbeda. Termasuk cedera yang dialami striker Helder Postiga.
Selecao dipastikan akan menurunkan striker berbeda. Postiga ketika Portugal menang 4-0, mampu mencetak dua gol. Namun striker pengganti, Hugo Almeida, yang disiapkan, ternyata juga ikut mencetak satu gol ketika terjadi pembantaian tersebut.
"Saya tidak pernah khawatir tentang (Helder) Postiga, karena mereka memiliki kualitas dan kerja keras. Saya punya banyak pemain dalam 23 pemain di skuad ini. Kami berada di sini dengan perjuangan berat. Dan kita harus memberikan yang terbaik untuk mengalahkan Spanyol," ujar Bento.
Cristiano Ronaldo akan menjadi andalan Portugal dalam menggedor pertahanan Spanyol, juga sangat penasaran untuk membobol gawang rekan seklubnya di Real Madrid, Iker Casillas.
"Saya senang akan bertemu Iker (Casillas) dan rekan-rekan di Real Madrid. Tapi ini dedikasi ke negara yang melebihi gengsi dari sebuah klub," kata Ronaldo
Tekanan kini ada pada Spanyol dan pelatih Vicente Del Bosque harus pintar-pintar memompa fokus anak-anak didiknya. Serangan La Furia Roja tidak lagi seganas ketika berjaya di Euro 2008 dan PD 2010.
Namun Del Bosque tak peduli dengan segala kritik terkait timnya tanpa penyerang. "Saya tak peduli dengan kritikan itu. Kami bermain baik saat mengalahkan Perancis dengan dua gol yang dicetak Xabi Alonso. Kami tetap tajam meski gol dari pemain gelandang," ujar Del Bosque.
"Kami memiliki tiga penyerang hebat, tapi saya pikir Fabregas bermain bagus. Saya tidak butuh justifikasi soal pilihan. Dengan kombinasi apik Busquets-Alonso, saya pikir kami tetap menyerang," tambahnya.
Pelatih yang mengantar Spanyol juara Piala Dunia 2010 Afrika Selatan ini justru mengkhawatirkan persoalan istirahat yang harus dilakoni timnya. Menurutnya, Spanyol tidak mendapatkan perlakuan adil karena Portugal istirahat dua hari lebih lama.
"Yang dapat kita pikirkan sekarang, kami beristirahat tiga hari sedangkan mereka (Portugal) lebih lama dua hari. Yang bisa kami lakukan adalah berusaha secepatnya melakukan recovery dan menghadapi mereka di semifinal," kata Del Bosque.
Khusus menghadapi Ronaldo, Del Bosque mengatakan timnya tidak akan melakukan penawalan zona man to man marking. "Kami tak akan melakukan itu kepada Ronaldo. Lini pertahanan kami kuat, tentu saya yakin dengan pemain saya meski tanpa pengawalan khusus," ujarnya.
Sementara itu, Cristiano Ronaldo menanggapi keluhan Del Bosque dengan mengatakan Spanyol tidak memiliki alasan untuk komplain soal jadwal istirahat yang lebih pendek di pentas Euro 2012 ini.
"Tiga hari itu cukup. Beberapa pemain Spanyol mengeluhkan kalau posisi mereka tidak diuntungkan dengan jadwal. Tapi sebagai profesional, saya pikir jadwal sudah dirilis secara detail jauh-jauh hari," kata pencetak tiga gol ini dikutip UEFA.com.
Striker Real Madrid ini justru berbicara soal tekanan selama turnamen. Apalagi Portugal tidak mengawali babak penyisihan dengan baik karena menelan kekalahan 0-1 dari Jerman di grup B.
"Saya pikir, kita malah bicara soal tekanan setelah kami kalah di laga perdana. Tapi semua berjalan dengan baik, karena gol-gol kemudian datang dan saya pribadi tidak merasakan tekanan untuk melawan Spanyol. Saya telah bermain seperti ini dalam 10 tahun," ujarnya.
"Momen terbaik bagi Portugal, delapan tahun dengan selalu berpeluang ke final. Memang sangat sulit, tapi kita tinggal selangkah lagi. Spanyol tim tangguh, dia negara tetangga kami dan sangat menarik pertemuan sebagai sesama Iberia. Saya harap kami menang," jelasnya.
Gelandang Spanyol Xavi Hernández juga tak ingin ketinggalan berkomentar. Ia memperingatkan rekan-rekan setimnya bahwa bukan Ronaldo saja yang akan menjadi ancaman pada pertandingan melawan Portugal.
"Ronaldo bukan ancaman satu-satunya bagi kami. Tapi juga ancaman dari Nani yang bermain di sayap berbeda. Saya selalu menyaksikan penampilannya selama membela Manchester United. Dan mereka itu tim yang berada di level utama," kata Xavi Hernández dikutip Marca.
Portugal, pernah tersingkir dari babak perempatfinal Piala Dunia 2010 lalu di tangan Spanyol. Ketika itu mereka unggul 1-0 oleh gol David Villa. Jadi saat ini mereka ingin melakukan pembalasan.
"Mereka (Ronaldo dan Nani) tahu bagaiaman memukul saat pertandingan memasuki jeda dengan sangat baik. dan (Fabio) Coentrao juga selalu dalam performa bagus. Mereka juga memiliki pemain dengan bakat bagus. Di tengah ada (Joao) Moutinho dan (Raul) Meireles," lanjutnya.
Xavi hanya berharap dirinya dan rekan-rekan setim bisa segera bugar. Karena hanya dengan kondisi fisik yang prima bisa mengalahkan Spanyol yang secara individu para pemainnya sangat bagus.
Xavi dan Cesc Fabregas mengaku bahwa cuaca panas dan kelembaban yang sangat tinggi di Donetsk bakal menjadi masalah, seperti ketika mereka menghadapi Perancis. Bahkan tim juga membutuhkan tiga pekan adaptasi dengan cuaca setempat.(tribunnews/rif)