Sejarah Tak Bisa Diingkari, Italia Lebih Unggul dari Jerman
Pertandingan semifinal kedua Euro 2012 Polandia-Ukraina, akan mempertemukan dua tim sarat prestasi, Jerman dan Italia
TRIBUNNEWS.COM – Pertandingan semifinal kedua Euro 2012 Polandia-Ukraina, akan mempertemukan dua tim sarat prestasi, Jerman dan Italia di Stadion Nasional, Warsawa, Polandia, Jumat (29/6)/2012) dini hari.
Duel ini menjadi pertandingan yang sudah ditunggu-tunggu lantaran Jerman merupakan unggulan utama juara Euro 2012, sedangkan Italia kali ini menjadi underdog yang berbahaya.
Italia pantas disebut tim berbahaya. Karena fakta di sejarah sepakbola internasional memperlihatkan bahwa Jerman masih kalah jauh jika dibandingkan Gli Azzurri. Bayangkan, dari 30 kali pertemuan sepanjang masa, Italia masih unggul jauh dengan memimpin 14 kali menang atas Jerman, berbanding 7 dan sembilan kali imbang.
"Fakta sejarah tak bisa ditepis bahwa Jerman masih kalah jauh dari Italia. Dan sekali lagi sejarah ini menjadi acuan bahwa Jerman belum tentu bisa mengalahkan Italia dengan mudah," kata Pelatih Manchester City, Roberto Mancini seperti dikutip dari Football Italia.
Menurut Mancini yang juga orang Italia, sejarah menjadi bukti mutlak bahwa sebuah tim dengan status tidak diunggulkan, bisa membuat tim unggulan shock melalui aksi pemain-pemain yang tak diperhitungkan.
Mancini memberi contoh soal kesuksesan Italia di pentas Piala Dunia 2006 Jerman. Waktu itu Italia tak diperhitungkan setelah merebaknya skandal Calciopoli yang merontokkan sepakbola Italia.
"Namun faktanya para pemain justru termotivasi untuk bermain sebaik mungkin demi mempertahankan harga diri bangsa. Dan kali ini saya memprediksi hal itu bakal terjadi kembali," kata Mancini.
Saat ini sepakbola Italia kembali diramaikan skandal pengaturan hasil pertandingan yang dinamai Calcioscomerse. Pengaturan skor ini melibatkan klub-klub Serie B dan merambat ke klub Serie A.
Pada sisi lain, Mancini memprediksikan kalau Italia bakal melaju ke final dan akan bertemu dengan finalis lainnya, Portugal. "Saya mengharapkan adanya kejutan di turnamen ini dengan masuknya Italia dan Portugal di laga final," tambah Mancini.
Fakta lain yang mendukung Italia sebagai tim yang sulit dikalahkan Jerman adalah tambahan rekor tiga kali menang dan empat kali imbang dalam tujuh pertemuan terakhir di pentas turnamen besar. Termasuk dua laga di Euro 1988 (berakhir 1-1) dan Euro 1996 (0-0). Bahkan kalau dikalkulasi dalam lima laga terakhir, Gli Azzurri tak terkalahkan dengan menang tiga kali dan dua kali hasil imbang dari Jerman.
"Saya masih ingat ketika kami mengalahkan Jerman 2-0 di semifinal Piala Dunia 2006. Saya mencetak gol di babak tambahan," kata bek kanan Fabio Grosso yang tak dipanggil timnas.
Saat itu Italia mengalahkan Jerman yang diunggulkan sebagai kandidat terkuat Piala Dunia dan juga tuan rumah. Bermain di hadapan 65 ribu penonton di Signal Iduna Park, Dortmund, Italia menang 2-0 berkat gol Fabio Grosso (119) dan Alessandro Del Piero (120). "Kalau delapan tahun lalu kita bisa lakukan, tentu kami masih punya kemampuan mengulanginya," lanjut Grosso.
Bahkan fakta lainnya, Italia tercatat hanya dua kali gagal ke final dari 10 kesempatan bermain di babak semifinal. Dua kekalahan itu atas USSR (0-2) di Euro 1988 dan kalah 3-4 dalam adu penalti dengan Argentina di PD 1990 setelah bermain imbang 1-1.