Wawancara Joachim Loew: Italia Sekarang Lebih Agresif
Semifinal Jerman melawan Italia merupakan sajian klasik karena pertemuan kedua negara ini berlangsung berat sebelah.
TRIBUNNEWS.COM – Semifinal Jerman melawan Italia merupakan sajian klasik karena pertemuan kedua negara ini berlangsung berat sebelah. Jerman memiliki rekor buruk karena hanya menang tujuh kali, kalah 14 kali melawan Italia dari 30 pertemuan.
Total, Jerman tidak memetik kemenangan atas Azzurri selama 17 tahun terakhir. Pelatih Jerman, Joachim Loew (JL) pun perlu membahas khusus dalam wawancara dengan Morgenpost (MP).
MP: Apa reaksi pertama Anda setelah tahu bahwa lawan di semifinal adalah Italia, negara yang mengalahkan Jerman di semifinal Piala Dunia 2006?
JL: Saya masih mengingat pertemuan Februari 2011 saat Jerman dan Italia bermain 1-1. Waktu itu saya sudah bisa meraba bahwa inilah Italia yang baru dan berpengalaman. Tidak sama dengan Italia yang kami lawan sebelumnya, gaya mereka sangat berbeda setelah ditangani Cesare Prandelli. Italia sekarang lebih agresif dari pada yang diperkirakan semua orang.
MP: Apa penilaian Anda dengan penalti Andrea Pirlo ke gawang Inggris?
JL: Sempurna. Melakukan penalti seperti itu dalam situasi penuh tekanan, merupakan aksi biasa.
MP: Mungkinkah para pemain Jerman dilatih melakukan hal serupa (adu penalti)?
JL: Kalau berlatih memasukkan bola, itu selalu. Dalam permainan normal, mencoba membuat gol adalah pilihan paling aman. Penalti Pirlo itu merupakan pesan kuat bahwa Jerman harus bangkit lagi.
MP: Anda sepakat bahwa Italia selalu menjadi petaka bagi Jerman? Karena dari tujuh pertandingan di turnamen besar, Jerman tidak menang.
JL: Memang benar bahwa kami selalu kesulitan melawan Italia. Namun kali ini akan berbeda, waktunya sudah tepat untuk menang melawan Italia.
MP: Prandelli mengatakan bahwa Jerman tetap favorit, karena waktu recovery pemain Anda lebih panjang.
JL: Sejauh ini saya tidak melihat ada kemunduran fisik dari para pemain Italia. Mereka bermain prima, juga saat bermain dominan menghadapi Inggris. Memang Jerman punya waktu empat hari untuk beristirahat namun bukan berarti kami favorit.
MP: Bagaimana taktik Prandelli sejauh ini?
JL: Saya tidak tahu dan tidak peduli hal itu. Di media, Prandelli mengatakan bahwa taktiknya harus berdasarkan permainan Jerman, bermain ofensif dan lebih banyak memanfaatkan para pemain muda. Ia berhasil, jadi sejauh ini tidak ada favorit di semifinal. Italia merupakan tim yang homogen karena memiliki kharakter pertahanan yang tangguh serta rajin menyerang. (dey)