TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Cesc Fabregas menilai Andres Iniesta berjasa besar membawa Spanyol melangkah hingga ke babak final Euro 2012. Menurut Fabregas, rekannya itu berhasil mengatasi masa-masa sulit di klub musim lalu dengan tampil baik di turnamen.

Sepanjang Euro 2012, Vicente del Bosque, pelatih Spanyol, menempatkan Cesc Fabregas sebagai striker “palsu”. Gelandang Barcelona itu pun tampil memukau di posisi itu setelah mencetak gol ke gawang Italia di babak penyisihan dan mencetak gol kemenangan atas Portugal di semifinal. Belum ditambah golnya ke gawang Irlandia di penyisihan grup. Meski dinilai sebagai sosok pahlawan Spanyol di Euro 2012, Fabregas justru mengalamatkan pujian itu kepada Andres Iniesta.

Menurut Fabregas, Iniesta adalah pahlawan tim Matador di Euro 2012. Meski menjalani musim yang sulit bersama Barcelona, akibat rentetan cedera, Iniesta tampil brilian bersama Spanyol di Euro 2012. Di mata Fabregas, seniornya di Barcelona itu pun memberi sentuhan bagus pada permainan Iker Casillas, cs.

“Andres menjadi lebih baik dan pertandingan ke pertandingan. Dia menjalani musim yang sulit di level klub karena sejumlah cedera yang berulang, namun dia sedang berada di momen luar biasa pada karirnya di turnamen ini. Ini membawa dampak bagus pada cara kami bermain,” ujar Fabregas seperti dikutip oleh situs resmi UEFA.

Fabregas menambahkan bahwa Iniesta adalah nyawa permainan Spanyol.

“Dia kreatif, dia kerap berlari tanpa bola, dia memiliki umpan akhir yang briluan dan dengan setiap tahun yang berlalu dia menjadi lebih dari sekedar pencetak gol seperti penyuplai bola. Dia adalah sumber kepercayaan diri besar kami. Selama pertandingan anda bisa melihat dia semakin bertanggung jawab dan dalam menyerang dia adalah target utama,” tambah mantan pemain Arsenal itu.

Perjuangan terakhir Spanyol untuk mempertahankan titel Piala Eropa akan mendapat ujian dari Italia. Spanyol pun dibayang-bayangi rekor tak pernah menang dari Italia, terlepas dari kemenangan 4-2 melalui adu penalti di Euro 2008. Jika menang, Spanyol akan menjadi tim pertama yang mampu menjadi juara dua kali berturut-turut.