TRIBUNNEWS.COM - Sepakbola sering memberi dampak positif terhadap negara mana pun yang jadi tuan rumah even-even besar berskala internasional. Meski sepakbola tidak masuk dalam ranah politik antarnegara, namun kompleksitas sepakbola terkandang jadi keniscayaan untuk memasuki wilayah-wilayah di luar permainan sepakbola.

Itulah kini yang melanda Ukraina setelah sukses jadi tuan rumah Euro 2012. Negara kawasan Eropa Timur ini kini jadi terkenal setelah hampir setiap hari menjadi sorotan dengan adanya pertandingan-pertandingan besar di empat kota, Kiev, Kharkiv, Lviv dan Donetsk.

Dampaknya ternyata sangat besar. Euforia Euro 2012 yang menggema ke seantero dunia membukakan mata bahwa Ukraina tidaklah seseram seperti yang dibayangkan sebelumnya. Kawasan ini nyaman dikunjungi dengan eksotisme alamnya.

Bagi Ukraina, kesuksesan jadi penyelenggara Euro jadi modal berharga untuk menata masa depan mereka yang lebih baik. Sejatinya kondisi pemerintahan Ukraina saat ini sedang tidak stabil dengan beberapa konflik di pucuk pimpinan negara.

Kelompok oposisi penentang kebijakan pemerintah menuding telah terjadi korupsi di pemerintahan Ukraina. Bahkan mantan presiden mereka, Viktor Yushchenko, saat ini masih mendekam di dalam penjara karena kasus-kasus tersebut. Hebatnya, di tengah-tengah kondisi pemerintah yang tidak stabil itu, Ukraina masih mampu menyelenggarakan even Euro.

Presiden Ukraina Viktor Yanukovych mengaku sangat bangga negaranya mampu menyukseskan Euro hingga selesai. Menurutnya, itu adalah sebuah modal berharga bagi Ukraina untuk memasuki pintu gerbang Uni Eropa yang sebelumnya telah diikuti Polandia.

Bergabung ke Uni Eropa sudah menjadi dambaan Ukraina dalam beberapa tahun terakhir. Namun mereka masih terkendala dengan beberapa persyaratan yang belum dipenuhi seperti good goverment, infrastruktur memadai, pertumbuhan ekonomi stabil, masyarakat berbudaya antirasis dan lain sebagainya.

Namun promosi yang dilakukan Ukraina lewat ajang Euro 2012 setidaknya bisa membantu mereka membukakan mata anggota Uni Eropa yang didominasi negara-negara Eropa Barat untuk mempermudah Ukraina berdiri sejajar dengan negara-negara Eropa maju lainnya.(Tribunnews.com/cen)