'Football's Coming Home' Membahana, Inggris Tak Pernah Punya Peluang Juara Sebaik Saat Ini
Kemenangan bersejarah atas Jerman membuncahkan kembali keyakinan publik Inggris, bahwa gelar juara semakin dekat dari rengkuhan mereka.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Football's Coming Home.
Jargon itu kembali membahana di Stadion Wembley tak lama setelah Timnas Inggris mengalahkan Jerman di babak 16 besar Euro 2020, Selasa (29/6/2020).
Kemenangan bersejarah itu membuncahkan kembali keyakinan publik Inggris, bahwa gelar juara semakin dekat dari rengkuhan mereka.
Mereka meyakini, Inggris adalah tanah kelahiran sepakbola modern.
Kemenangan atas Jerman 2-0 lewat gol Raheem Sterling dan Harry Kane, membawa mereka ke babak perempatfinal EURO 2020, tiga langkah lagi ke gelar juara.
Baca juga: Jadwal Perempatfinal EURO 2020, Belgia Vs Italia, Dua Tim Punya Catatan yang Mengerikan
Inggris akan menghadapi Ukraina di Stadion Olimpico Roma, Sabtu (26/6/2021) waktu setempat atau Minggu pukul 02.00 WIB.
Selain membawa mereka kian dekat ke gelar, kemenangan atas Jerman juga menjadi pembalasan sakit hati mereka 25 tahun silam.
Di stadion yang sama, 26 Juni 1996, Inggris bertemu Jerman di babak semifinal Piala Eropa.
Saat itu harapan Inggris untuk juara juga sangat besar, bahkan dari jauh hari mereka mengobarkan slogan, "Football's Coming Home".
Baca juga: Fakta Menarik Kekalahan Jerman dari Inggris, Sterling Nyaris Jadi Pecundang, Akhir Era Loew-Muller
Sebagai penggagas sepak bola modern, Inggris berharap kehormatan sepak bola kembali kepada mereka.
Namun, meski sempat unggul 1-0 lewat gol Alan Shearer, Inggris dipaksa bermain imbang 1-1 setelah Stefan Kuntz membobol gawang David Seaman.
Itulah awal runtuhnya mimpi Inggris untuk menyambut kehadiran kembali kehormatan sepak bola.
Pertandingan pun diakhiri dengan adu penalti.
Baca juga: Rapor Pemain Inggris di Kemenangan Bersejarah Atas Jerman, Harry Kane Cuma Dapat 6 Meski Cetak Gol
Dalam adu penalti, Inggris kalah 4-5 dan biang kegagalan itu adalah Gareth Southgate yang saat itu menjadi bek andalan.
Sebagai penendang penalti kelima, Southgate gagal. Wembley bungkam, Inggris muram. Jerman yang akhirnya ke final dan juara setelah mengalahkan Republik Ceska.
Seperti pisau menikam jantung, rasa sakit itu diakui Gareth Southgate selalu mengganggunya dan tak bisa hilang.
Kini, sebagai pelatih Inggris, Southgate ingin menebus kesalahan besar yang bersejarah itu, meski tak bisa mengubah masa lalu.
Baca juga: Aksi Kotor Fans Inggris Nodai Kemenangan Bersejarah Atas Jerman
Kemenangan Harry Kane dkk atas Jerman di babak 16 besar Euro 2020 serasa membasuh luka itu, meski tak akan hilang 100 persen.
"Saya merasa senang karena Inggris menang atas Jerman," kata Gareth Southgate seperti dilansir situs UEFA.
"Saya melihat di layar lebar, David Seaman ada di sana. Teman satu tim yang bermain dengan saya saat melawan Jerman di Euro 1996."
"Saya tak bisa mengubah masa lalu, itu akan selalu menyakitkan."
Baca juga: Kontrak Lionel Messi di Barcelona Habis Per Hari Ini, Berikut Riwayat La Pulga Bersama Blaugrana
"Akan tetapi, yang terasa indah adalah kami mempersembahkan langkah ke babak berikutnya untuk diingat dan sekarang kami akan ke sana dan berjuang di Roma," ucap Southgate lagi.
Meski tak mengubah sejarah Euro 1996, kemenangan Inggris atas Jerman melambungkan kembali mimpi publik Negeri Ratu Elizabeth II.
Bahkan, slogan "Football's Coming Home" bergema lagi.
Eks striker Inggris, Alan Shearer, yakin ini kesempatan terbaik Inggris untuk juara.
Baca juga: Fakta Menarik Kekalahan Jerman dari Inggris, Sterling Nyaris Jadi Pecundang, Akhir Era Loew-Muller
"Saya yakin, Inggris tak akan punya kesempatan sebagus ini untuk juara Piala eropa," ujar Shearer.
Jalan Inggris memang terlihat lebih mudah, setelah menyingkirkan lawan terberat, Jerman.
Melawan timnas Ukraina pada perempat final di Roma, Inggris jauh lebih diunggulkan.
Jika lolos, maka Inggris di semifinal akan bertemu pemenang antara timnas Denmark dan timnas Republik Ceska di Stadion Wembley.
"Kami sudah mengalahkan Jerman dan kami melakukannya dengan cara yang impresif hari ini," ujar Shearer.
Baca juga: Jadwal Perempatfinal EURO 2020, Belgia Vs Italia, Dua Tim Punya Catatan yang Mengerikan
Apalagi, semangat membayar kegagalan di Euro 1996 semakin besar, demikian juga harapan publik Inggris.
Mungkin, sakit hati di Euro 1996 tak akan hilang dari hati Gareth Southgate dan seluruh publik Inggris.
Namun, juara Euro 2020 akan menjadi obat terindah, bahkan sangat mungkin melupakan sakit masa lalu.
Semangat itu yang kini menjadi energi lebih The Three Lions dalam melangkah ke babak berikutnya. (Bonifasius Anggit Putra Pratama/BolaSport.com)