15 Hal yang Mungkin Anda Belum Tahu Seputar EURO 2020, Gareth Southgate 200 Kali Ganti Formasi
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 15 hal seputar EURO 2020 yang mungkin Anda belum tahu
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Gelaran EURO 2020 rampung.
Italia menjadi juara setelah mengalahkan Inggris di final lewat drama adu panalti di Stadion Wembley, Senin (12/7/2021).
Pertandingan harus diselesaikan lewat tos-tosan setelah Inggris dan Italia bermain imbang 1-1 di waktu normal dan di babak perpanjangan waktu 2X15 menit.
Gianluigi Donnarumma menjadi pahlawan kemenangan Gli Azzurri setelah berhasil memblok tendangan Bukayo Saka.
Di balik kemenangan Italia atas Inggris, terdapat sejumlah fakta menarik seputar EURO 2020 yang mungkin belum Anda tahu.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 15 hal seputar EURO 2020 yang mungkin Anda belum tahu seperti dilansir MyKhel:
Baca juga: Jack Grealish Murka Dianggap Biarkan Anak Kemarin Sore Ambil Penalti Buat Inggris
1. Ini adalah gelar Piala Eropa kedua bagi Italia.
Sebelumnya Azzurri memenangkan gelar EURO pada 1968, 53 tahun silam.
Penantian ini adalah jarak waktu terlama bagi sebuah tim dalam ajang Piala Eropa.
Penantian Italia lebih panjang dari Spanyol yang menanti 44 tahun yang harus menunggu sejak juara pada 1964 sebelum akhirnya juara lagi pada 2008.
Baca juga: Data & Fakta Final EURO 2020 Inggris Vs Italia, Donnarumma Memang Superman, Inggris Anti-Adu Penalti
2. Lewat rengkuhan trofi EURO 2020, Italia sudah memenangkan enam trofi kejuaraan akbar (4 Piala Dunia, 2 Piala Eropa).
Di antara negara di Eropa, cuma Jerman yang mengungguli Italia dengan torehan 7 trofi turnamen utama.
3. Inggris cuma punya persentase kemenangan 22 persen saat menjalani babak adu penalti di babak utama sebuah tunamen.
Dari sembilan kesempatan menjalani babak adu penalti (baik di Piala Dunia maupun Piala Eropa), The Three Lions cuma sukses dua kali.
Rasio kemenangan Inggris jika harus menjalani babak adu penalti menjadi yang terendah di antara negara-negara Eropa yang pernah tiga kali atau lebih menjalani babak tos-tosan di turnamen utama.
Baca juga: Senyum Bahagia Berganti Wajah Masam, Penggawa Kerajaan Inggris Kena Prank Kemenangan Italia
4. Pada gelaran EURO 2020 Italia untuk pertama kalinya tertinggal lebih dulu.
Hal itu terjadi di partai final saat Inggris lebih dulu unggul lewat Luke Shaw di menit ke-2.
Italia harus menunggu selama 65 menit sebelum akhirnya menyamakan kedudukan.
5. Laga melawan Italia di Final menjadi pertandingan dengan tingkat penguasaan bola paling rendah bagi Inggris saat berlaga di Stadion Wembley.
Di final EURO 2020, Inggris hanya mencatatkan ball possession sebesar 34.4%. Ini persentase terendah kedua setelah sebelumnya Inggris mencatatkan persentase sebanyak 34.3 persen saat melawan Spanyol pada November 2016.
Baca juga: Italia Juara EURO 2020, Pangeran William ke Skuat Inggris: Tegakkan Kepala Kalian!
6. Pelatih Inggris, Gareth Southgate telah membuat pergantian setidaknya satu pemain di starting line up Inggris pada 37 laga berturut-turut.
Ini menjadikan Southgate sebagai pelatih yang gemar bongkar pasang dengan catatan 200 perubahan formasi selama kurun waktu tersebut.
7. Gol 1 menit 57 detik yang dibuat Luke Shaw di final EURO 2020 (menjadi gol pertamanya bagi Inggris) adalah gol tercepat dalam sejarah gelaran Piala Eropa.
Itu juga gol tercepat bagi Luke Shaw. Sebaliknya, gol tersebut menjadi kebobolan tercepat Italia dalam sebuah turnamen.
Baca juga: Amarah Hooligan Inggris Serang Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka, Polisi Turun Tangan
8. Leonardo Bonucci menjadi pemain paling tua yang mencetak gol di final Piala Eropa. Saat membobol gawang Inggris untuk menyamakan kedudukan, usia Bonucci adalah 34 tahun 71 hari.
Bonucci juga menjadi pemain benua Eropa tertua kedua yang mencetak gol di final turnamen akbar sekelas Piala Dunia dan Piala Eropa.
Sebelumnya, data menunjukkan pemain Swedia, Nils Liedholm menjadi pemain tertua yang mencetak gol di final sebuah turnamen utama saat membobol gawang Brasil di Piala Dunia 1958 pada usia 35 tahun 264 hari, atau 36 tahun kurang satu hari.
9. Gelandang tengah Italia, Marco Veratti menjadi pemain di EURO 2020 yang paling banyak meciptakan peluang gol. Statistik menunjukkan Veratti mampu mencetak 14 peluang gol bagi Italia.
Baca juga: Data & Fakta Final EURO 2020 Inggris Vs Italia, Donnarumma Memang Superman, Inggris Anti-Adu Penalti
10. Di antara pemain Eropa sejak dimulainya Piala Dunia 2018, hanya penyerang Belgia, Kevin De Bruyne yang mampu mencetak peluang gol paling banyak di turnamen utama (Piala dunia/Piala Eropa).
De Bruyne menciptakan 36 peluang gol, lebih banyak dari yang dimiliki penyerang Inggris Kieran Trippier dengan 29 peluang gol.
11. Untuk kedua kalinya dalam 61 penampilan bersama Inggris, penyerang Harry Kane gagal menciptakan satupun peluang gol saat berjumpa Italia di Final EURO 2020.
Sebelumnya, Harry Kane juga tanpa peluang gol saat menghadapi Swiss pada Semptember 2018 silam.
Baca juga: Senyum Bahagia Berganti Wajah Masam, Penggawa Kerajaan Inggris Kena Prank Kemenangan Italia
12. Bukayo Saka menjadi pemain termuda keempat yang pernah tampil di final Piala Eropa.
Saat menghadapi Italia di final EURO 2020, usia Saka baru 19 tahun 309 hari.
Tiga pemain lain yang pernah tampil di final saat berusia muda adalah Renato Sanches pada 2016 (18 tahun 327 hari), Cristiano Ronaldo pada 2004 (19 tahun 150 hari) dan Anatoliy Baidachniy pada 1972 (19 tahun 261 hari).
13. Leonardo Bonucci menjadi pemain Italia dengan penampilan terbanyak di ajang Piala Eropa.
Bonucci sudah 18 kali membela Italia di ajang Piala Eropa, lebih banyak dari Gianluigi Buffon (17 kali) dan Giorgio Chellini yang juga mengoleksi 17 laga.
14. Hanya Ashley Cole (22), Peter Shilton (20) dan David Beckham (19) pemain Inggris terbanyak yang masuk menjadi starting line up dalam turnamen utama (piala Eropa/Piala Dunia) lebih banyak dari Raheem Sterling, Gary Lineker, Wayne Rooney, dan Steven Gerrard sebanyak 18 kali.
15. Dalam usia 36 tahun 331 hari, Kapten Italia Giorgio Chiellini menjadi pemain tertua ketiga yang tampil di Final Piala Eropa.
Sebelumnya ada kiper Jens Lehmann untuk Jerman pada 2008 dengan usia 38 tahun dan 232 hari serta Arnold Muhren untuk Belanda pada 1988 dengan usia 37 tahun 23 hari.