Suhu Madinah 30-45 Derajat Celsius, Banyak Jemaah Haji Lansia Kakinya Melepuh Saat Ibadah Arbain
Jemaah haji Indonesia gelombang pertama yang sudah mulai berdatangan ke Madinah Tak sedikit jemaah terutama yang sudah lanjut usia kakinya melepuh.
Penulis: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Jemaah haji Indonesia gelombang pertama yang sudah mulai berdatangan ke Madinah banyak mengalami kendala adaptasi situasi dan suhu di Tanah Suci.
Selama 8 sampai 9 hari ke depan para jemaah akan melaksanakan Arbain di Masjid Nabawi Madinah, tak sedikit jemaah terutama yang sudah lanjut usia kakinya melepuh.
Seperti yang dialami Sumairi, Jemaah Haji asal Ponorogo Jawa Timur, saat ditemui petugas Media Center Haji, mengatakan lupa meletakkan sandalnya saat di Masjid Nabawi.
Jemaah Indonesia berusia lanjut seperti Sumairi ini masuk ke masjid membuka sandalnya tidak tepat di depan pintu, tapi saat posisinya masih jauh dari pintu masjid.
Baca: 370 Petugas Haji Daerah Kerja Makkah Diberangkatkan, Nizar Ali: Tidak Semua Petugas Bisa Berhaji
Baca: Usianya 96 Tahun, Kakek Ismail Semangat Pergi Haji, Meski Jalan Pincang karena Nyeri di Kakinya
"Saya masuknya pintu 7 lha keluarnya di ujung dekat makamnya Rasul itu, soalnya orangnya oyok-oyokan (berdesakan Red), jadi ketinggalan sandalnya, saya memutar sampai pintu 21 ini," kata Sumairi.
Saat ditanya bagaimana kakinya? "Ya, gak ada keluhan apa-apa," katanya.
Baca: Diare dan Harus Dirawat di RS, Satu Jemaah Haji Tak Bisa Terbang Bersama Rombongannya
Baca: Anggap Fairuz Telah Dilecehkan Galih Ginanjar, Ini Langkah Komnas Perempuan Kawal Kasus Ikan Asin
Padahal, saat ditangani petugas sektor khusus di pintu 21, kaki Sumairi melepuh karena panasnya suhu udara di Madinah sehingga lantai Masjid Nabawi menjadi panas.
Petugas mengingatkan, suhu udara Madinah di siang hari yang berkisar antara 35 – 45 derajat merupakan tantangan tersendiri bagi jemaah haji yang hendak melaksanakan Arbain di Masjid Nabawi.
"Jangan membuka alas kaki sebelum pintu masjid karena khawatir kakinya melepuh. Amankan alas kaki, jangan sampai hilang," ujar Komandan Tim Gerak Cepat (TGC) PPIH Arab Saudi 2019 dr Erwinsyah Erick.
Ia mengatakan karena suhu panas membuat lantai Masjid Nabawi menjadi panas.
Karena itu jemaah harus memakai alas kaki dan diminta untuk melepasnya saat berada di depan pintu masjid.
Erick mengatakan umumnya jemaah haji usia lanjut kerap bermasalah dengan kaki yang melepuh.
Jemaah Indonesia berusia lanjut masuk ke masjid membuka sandalnya tidak tepat di depan pintu, tapi saat posisinya masih jauh dari pintu masjid.
“Yang seringkali terjadi adalah mereka lupa menaruh sandal di pintu sebelah mana,” ujar Erick. Sehingga terpaksa berjalan di lantai Masjid Nabawi yang tengah diterpa cuaca panas.
"Kaki jadi melepuh karena menginjak lantai yang panas. Untuk pulih butuh 5-10 hari. Kan kasihan jadi tidak bisa beribadah dengan maksimal," kata dia di Madinah.
Ia mengatakan bahwa di Masjid Nabawi yang juga merupakan sektor khusus (seksus), TGC akan sinergi dengan tim perlindungan jemaah (linjam) dan unsur lain siap memberikan layanan bagi jemaah di Masjid Nabawi.
"Tim posisinya menyebar. Kami saling komunikasi jika ada kejadian," ucapnya.
Ia menyarankan kepada jemaah haji yang lupa menaruh alas kaki, atau kehilangan alas kaki bisa menghubungi sektor khusus di pintu 21, di sana disediakan sandal.
Ia juga mengimbau jemaah haji Indonesia agar tetap memperhatikan kesehatan diri. Selalu menyiapkan alat pelindung diri saat keluar hotel.
"Bawa payung, topi, masker atau apapun yang dapat melindungi diri dari paparan sinar matahari. Usahakan menyemprot wajah dengan air sesering mungkin. Jangan lupa banyak minum air putih yang tersedia di tiap tempat untuk mencegah dehidrasi," ucap Erick.
Jemaah haji Indonesia selama di Madinah akan menginap di hotel yang jaraknya tidak terlampau jauh dari Masjid Nabawi (Markaziyah).