Tim Mobile Crisis Haji Simulasi Satuan Operasi Armuzna Hadapi Puncak Haji
Di bawah terik matahari suhu 41 derajat celcius Satops Armuzna dipimpin Kepala Satops Armuzna, Jaetul Muchlis.
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Tim Mobile Crisis Satuan Haji menggelar simulasi operasi Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna) langsung dari tiga lokasi pelaksanaan puncak haji pada Minggu (14/7/2019).
Di bawah terik matahari suhu 41 derajat celcius Satops Armuzna dipimpin Kepala Satops Armuzna, Jaetul Muchlis.
Baca: Ponsel Vivo S1 akan Lahir 16 Juli 2019, Seperti Apa Spesifikasi dan Harga Smartphone, Ini Ulasannya
Jaetul Muchlis mengatakan melalui simulasi tersebut diharapkan skenario yang telah ditetapkan untuk fungsi mobile crisis bagi jemaah Indonesia bisa dilaksanakan dengan optimal.
“Tentunya skenario yang kita harapkan adalah bagaimana kesiapan petugas-petugas tim mobile crisis dari tim-tim kecil beberapa unsur yang berada di dalamnya ada perlindungan jemaah dari TNI/Polri, Tim Gerak Cepat TGC dari Kemenkes dengan dokter dan paramedisnya kemudian juga dari tim P3JH Kemenag,” katanya.
Ia mengatakan TMC akan mengantisipasi seluruh kebutuhan jemaah saat melakukan ibadah pada puncak musim haji yang terpusat di Armuzna selama tiga hari yakni 10-13 Dzulhijah.
Baca: Kehidupan Soeharto Saat Tak Jadi Presiden, Cara Ajudan Mengawal Terasa Aneh, Sang Ajudan Pun Malu
Baca: Tol BORR Ambruk, Kementerian PUPR Panggil Jasa Marga dan PP
Baca: KPK Periksa Mantan Sopir Markus Nari Terkait Kasus e-KTP
Baca: Putra Raja Salman Dan Menteri Haji Keturunan Banten Sambut Kedatangan Jemaah Haji Jakarta di Madinah
“Tim akan mengantisipasi kapan saja siap melakukan pertolongan kepada jemaah yang membutuhkan. Operasional pergerakan tim ini di titik krusial yang ada di sekitar Jumarat,” katanya.
Tim Mobile Crisis Satuan Operasi Arafah Muzdalifah Mina (TMC Satops Armuzna) yang merupakan gabungan dari para petugas haji di bidang perlindungan jemaah, kesehatan, dan tim Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (P3JH).
Mereka rencananya akan dikonsentrasikan di Arafah sebagai tim tanggap darurat, kemudian difokuskan pula di Mina mengingat diperkirakan akan sulitnya pergerakan dari Muzdalifah menuju Mina.
Jaetul pun berpesan kepada jemaah calon haji yang memiliki keterbatasan fisik untuk mewakilkan kepada orang lain kegiatan lempar jumroh di Jamarat mengingat pada hari itu merupakan puncak kepadatan dan puncak kelelahan para jemaah.
“Jangan memaksakan diri, lempar jumroh bisa dilakukan pada hari tasyrik,” katanya.