Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menengok Persiapan Puncak Ibadah Haji, Pekerja Mulai Pasang AC dan Karpet untuk Wukuf di Arafah

Dua pekan lagi puncak pelaksanaan ibadah haji yakni wukuf di Padang Arafah akan tiba. Bagaimana persiapan di Padang Arafah?

Penulis: Husein Sanusi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Menengok Persiapan Puncak Ibadah Haji, Pekerja Mulai Pasang AC dan Karpet untuk Wukuf di Arafah
Tribunnews/Bahauddin/MCH2019
Tim Mobile Crisis Satuan Haji menggelar simulasi operasi Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna) langsung dari tiga lokasi pelaksanaan puncak haji pada Minggu (14/7/2019). Di bawah terik matahari suhu 41 derajat celcius Satops Armuzna dipimpin Kepala Satops Armuzna, Jaetul Muchlis. ( Tribunnews/Bahauddin/MCH2019) 

Dua pekan lagi puncak pelaksanaan ibadah haji yakni wukuf di Padang Arafah akan tiba. Bagaimana persiapan di Padang Arafah?

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah

TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Dua pekan lagi puncak pelaksanaan ibadah haji yakni wukuf di Padang Arafah akan tiba.

Seluruh jemaah haji dari berbagai belahan dunia akan melakukan wukuf di Padang Arafah saat itu.

Bagaimana persiapan di Padang Arafah? Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi  melaporkan dari Tanah Suci, menyebutkan pemerintah telah melakukan survei di lokasi wukuf di Arafah.

Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Nizar Ali di Arafah, Sabtu (27/7/2019), meninjau persiapan pelayanan bagi jemaah haji Indonesia agar saat wukuf bisa berjalan dengan baik di Arafah.

Baca: Cuaca Panas, Pemerintah Tak Fasilitasi Jemaah Haji yang Ingin Lakukan Ibadah Sunah Tarwiyah

Baca: Ibunda Kriss Hatta Tak Sanggup Penuhi Permintaan Antony Hillenaar yang Sebut Rp1 Miliar, Uang Damai?

Ia  mengatakan survei awal di Armuzna perlu dilakukan untuk memastikan layanan bagi jamaah berjalan dengan baik saat pelaksanaan.

Ilustrasi Jemaah Haji yang Tengah Wukuf di Padang Arafah.
Ilustrasi Jemaah Haji yang Tengah Wukuf di Padang Arafah. (Tarbiyah)
Berita Rekomendasi

“Ini bagian dari namanya survei awal, untuk memastikan para pekerja sudah bekerja dengan baik. Kemudian unit-unit yang menjadi kebutuhan kita, termasuk AC dan pemasangannya, itu harus kita pastikan siap,” katanya.

Ia memimpin langsung peninjauan tersebut dengan diserta rombongan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019.

Nizar meninjau tenda-tenda di Arafah dan melihat langsung para pekerja yang masih memasang instalasi AC, air, kabel, dan karpet.

Bahkan beberapa tenda untuk petugas misalnya sampai dua pekan menjelang puncak haji masih belum terpasang.

Namun Nizar memastikan persiapan sampai saat ini telah mencapai 90 persen.

Baca: Toko Musiman Menjamur Saat Ibadah Haji, Pedagang Arab Pun Fasih Berbahasa Indonesia

Baca: Mobil Arab Pakai Stir Kiri, Jemaah Haji Diminta Hati-hati Saat Menyebrang Jalan, Sudah Ada Korban

“Sudah 90 persen. Dan nanti pada survei yang kedua, kita akan uji coba ada di dalam tenda kemudian AC dinyalakan, apakah betul-betul sudah berfungsi dengan baik apa tidak. Nanti kalau survei kedua kita siang hari jadi jam 12 sampe jam 1, untuk memastikan ac nya berfungsi dengan baik,” katanya.

Sementara survei ketiga akan dilakukan pada hari-hari akhir menjelang wukuf di Arafah, dan menjelang mabit di Mina dan Muzdalifah.

“Kalau tenda itu (kapasitasnya berbeda) setiap maktab, karena ada ukurannya 15 x 15 (meter), ada ukurannya 10 x 15, tetapi yang pasti bahwa kita pastikan jamaah itu spacenya berapa, rata-rata itu 1,3 meter kalo di Arafah, jadi masih longgar dalam konteks ini,” katanya.

Ia menekankan jumlah ruang tenda dan kapasitasnya sangat tergantung dari tempat yang disediakan oleh Muassasah, apalagi karena maktab-maktab berbeda-beda luasanya.

Mengapa maktab berbeda?

Ini karena satu zonasi ini luasnya beda juga, tergantung jumlah space dan tenda yg disiapkan pihak muassasah.

Pemasangan instalasai AC di Padang Arafah, Kamis (27/7/2019).
Pemasangan instalasai AC di Padang Arafah, Kamis (27/7/2019). (Tribunnews/Bahauddin/MCH2019)

Penomoran Tenda Jemaah di Arafah dan Mina

Pihak Muassasah (semacam organisasi pemandu penyelenggaraan ibadah haji) Asia Tenggara menyetujui konsep penomoran tenda jemaah Indonesia di Arafah dan Mina pada puncak haji1440H/2019M mendatang. Hal ini diungkapkan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, di Makkah.

"Kemarin kami, dipimpin Dirjen PHU telah bertemu dengan pihak Muassasah Asia Tenggara untuk membahas persiapan Armuzna (Arafah Muzdalifah dan Mina). Dan mereka menyetujui konsep penomoran tenda yang akan kita lakukan," tutur Sri Ilham, Sabtu (27/07).

Sri Ilham menuturkan, inisiasi penomoran ini dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi jemaah untuk mengenali tempat tinggal nya selama masa puncak haji (masyair).

Di samping itu, ini juga diharapkan dapat memudahkan petugas untuk memberikan pelayanan selama masyair.

Rapat yang dilakukan di lantai 18 Kantor Muassasah ini menurut Sri dihadiri Ketua PPIH Arab Saudi, Pengendali Teknis, Kadaker, serta para Kabid PPIH. Ia menambahkan, untuk keperluan penomoran, PPIH akan melakukan mapping posisi tenda.

"Dari denah tenda Armina yg diberikan Muassasah kita maping tuk penempatan kloter-kloter sesuai dengan kapasitas tenda. Kita yg memberikan nomor-nomor tenda ke Muassasah termasuk stiker nomornya," tutur Sri Ilham.

"Selama ini penempatan jemaah di Armina diserahkan kepada ketua maktab dan kloter sehingga tidak ada standar," imbuhnya.

Sri Ilham juga menyampaikan dengan adanya penomoran tenda sesuai dengan kapasitas kloter, maka dapat diprediksi luasan ruang yang diberikan bagi tiap jemaah baik di Arafah maupun di Mina.

Kepada jemaah, Sri Ilham juga mengingatkan agar jemaah selalu menggunakan gelang yang diberikan muassasah.

"Pihak muassasah juga meminta kepada jemaah haji Indonesia agar tetap memakai gelang identitas yang diberikan oleh Muassasah," tuturnya.

Tentang Muassasah
Sekadar diketahui, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Muassasah merupakan badan atau organisasi sejenis yayasan yang didirikan sebagai pengganti syekh jamaah Haji di Makkah.

Muassasah ini sendiri ditunjuk oleh Kementerian Haji Arab Saudi untuk menangani masalah seputar ibadah Haji dan Umrah. Adapun dalam urusan Umrah, Muassasah bertugas untuk menerbitkan MOFA (Ministry of Foreign Affairs).

Dengan MOFA inilah, calon peserta Umrah dapat mengajukan visa Umrah ke Kedutaan Besar Saudi Arabia (KBSA) dinegara masing masing. Durasi waktu penerbitan MOFA paling cepat satu jam. Tapi, jika ada masalah teknis, kita harus menunggu MOFA terbit lebih dari satu minggu.

Peranan Muassasah dalam pelaksanaan ibadah Haji sangat berbeda, dimana muassasah tidak hanya menerbitkan MOFA, tetapi juga bertanggung jawab atas keselamatan dan kenyamanan jamaah Haji di Makkah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas