Pesawat Pembawa Jemaah Haji ke Tanah Air Masih Sering Delay
Penundaan penerbangan alias delay masih menjadi persoalan saat pemulangan jemaah haji ke Tanah Air termasuk membuat jemaah
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Penundaan penerbangan alias delay masih menjadi persoalan saat pemulangan jemaah haji ke Tanah Air termasuk membuat jemaah harus menunggu terlalu lama di bandara.
Kepala Daerah Kerja Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 Subhan Cholid di Kota Mekkah, Sabtu, mengatakan penundaan penerbangan masih banyak menjadi sesuatu yang dikeluhkan termasuk oleh jamaah yang kerap harus menunggu berjam-jam karena keterlambatan informasi yang diperoleh dari pondokan.
“Jadi untuk proses pemberangkatan jamaah dari Mekkah ke Jeddah itu diproses J-9 jadi jam take off dikurangi 9 itulah waktu pemberangkatan dari Mekkah ke Jeddah,” katanya.
Maka jika pemberitahuan “delay” atau penundaan itu dilakukan pada jam-jam setelah J-9 praktis petugas akomodasi tidak bisa menunda keberangkatan jamaah dari Mekkah untuk dapat menyesuaikan dengan jam berikutnya itu.
Baca: Top Scorer Real Madrid Tolak Kedatangan Neymar
Baca: VIDEO Aksi Perampokan Toko Emas di Magetan, Pelaku Diringkus Warga, Densus 88 Lakukan Penggeledahan
Baca: Kisah Pilu Ibu Datang ke Wisuda Putrinya yang Tewas Dalam Kecelakaan Maut : Harusnya Dia Disini!
“Jadi kalau mau pemberitahuan ‘delay’ itu dilakukan 24 jam sebelum take off kita masih bisa membicarakan dengan maktab dan juga dengan naqabah (perusahaan layanan transportasi),” katanya.
Ia mencontohkan, pemberitahuan “delay” dari maskapai baru diterima ketika jamaah sudah siap naik ke bus yang akan mengangkut mereka ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Jika hal tersebut terjadi maka pihaknya tidak bisa membatalkan perjalanan karena dari sistem e-hajj keberangkatan juga sudah harus segera dijalankan.
“Jadi kalau bus sudah datang jamaah sudah naik ya diberangkatkan,” katanya.
Oleh karena itu, ia menyampaikan ke berbagai pihak terutama ke maskapai agar informasi terkait “delay” dapat diberitahukan setidaknya 24 jam sebelum keberangkatan jamaah menuju Jeddah.
“Kalau 24 jam sebelum take off baru kita bisa membicarakan kepada maktab dan menyesuaikan jadwal yang ada di ehajj itu,” katanya.