Kisah Pasutri Lansia di Palembang 2 Kali Gagal Berangkat Haji, Mengaku Ikhlas dan Berdoa Tetap Sehat
Pasangan suami istri lanjut usia (lansia) di Palembang, Sumatera Selatan, kembali gagal berangkat Haji untuk kedua kalinya.
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pasangan suami istri lanjut usia (lansia) di Palembang, Sumatera Selatan, kembali gagal berangkat Haji untuk kedua kalinya.
Lutfi Muhammad dan istrinya, Afroida Irianis, mengaku ikhlas meski batal berangkat Haji 2021.
Mereka sudah menunggu selama delapan tahun untuk menunaikan ibadah Haji.
Keduanya sudah mendapat Nomor Porsi sejak 2012 silam.
Harapan pasangan lansia untuk berhaji kembali kandas untuk kedua kalinya karena pandemi Covid-19.
Padahal, Lutfi dan sang istri sudah menjalani vaksinasi meningitis dan Covid-19.
Baca juga: Pembatalan Haji Dinilai Tak Berdampak Signifikan Bagi Penyedia Travel Umrah dan Haji
Meski merasa kecewa, mereka mengaku iklas dan memahami keputusan pemerintah yang ingin menjaga kesehatan jemaah Haji.
"Kecewa pasti ada, tapi saya ikhlas," ujar Lutfi Muhammad, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (10/6/2021).
Meski pemerintah memperbolehkan calon jemaah Haji mengambil uang pelunasan, Lutfi dan istri tak berniat untuk menarik uang pelunasan Hajinya.
Pasangan lansia ini berdoa agar diberi kesehatan agar bisa berangkat Haji pada 2022 mendatang.
"Saya minta pada Allah, mohon badan sehat, panjang umur."
"Semoga tahun depan saya berangkat," ujar dia.
Baca juga: Soal Pembatalan Haji 2021, Menag Yaqut: Pemerintah Lebih Menyayangi Keselamatan Jemaah Haji
Menag Segera Bahas Haji 2022 dengan Saudi
Diberitakan sebelumnya, Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, akan segera membahas persiapan Haji 2022 dengan pemerintah Arab Saudi.
Pada 2021, pemerintah telah memutuskan untuk membatalkan keberangkatan jemaah Haji.
Menag Yaqut berharap pandemi Covid-19 segera selesai.
Sehingga, Haji 2022 bisa diselenggarakan dalam kondisi lebih baik.
"Semoga tahun depan pandemi sudah teratasi."
"Kami akan sesegera mungkin membahas persiapan haji 2022 dengan Arab Saudi," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/6/2021), dikutip dari laman Kemenag.go.id.
Baca juga: Jemaah Haji 2021 Batal Berangkat, AMPHURI: Pertimbangan Sudah Tepat, Kami Hargai Keputusan Tersebut
Ia mengungkapkan, sebenarnya pemerintah telah melakukan persiapan dini untuk penyelenggaraan ibadah Haji 2021.
Bahkan, Keputusan Menteri Agama yang diterbitkan Yaqut setelah dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah pembentukan tim manajemen krisis penyelenggaraan ibadah Haji.
Tugasnya, yakni melakukan persiapan dan mitigasi penyelenggaraan haji.
Bahkan, beragam skenario dan persiapan sudah dilakukan.
Selain karena pandemi Covid-19, Arab Saudi juga belum mengeluarkan informasi resmi terkait penyelenggaraan ibadah Haji 2021.
Pemerintah kemudian memutuskan untuk membatalkan Haji 2021 demi keselamatan jemaah Haji.
"Kebijakan pembatalan, karena pemerintah mengedepankan keselamatan jiwa jemaah."
"Dalam kondisi pandemi, keselamatan dan keamanan ibadah menjadi hal utama yang harus dikedepankan," tegas dia.
Baca juga: Beredar Video Wapres Maruf Bolehkan Dana Haji untuk Investasi, Ini Klarifikasi Jubir
Menag lalu menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh calon jemaah Haji yang sudah dua tahun tertunda keberangkatannya karena pandemi Covid-19.
Dirinya juga menyampaikan terima kasih atas kesabaran jemaah Haji Indonesia.
"Saya sampaikan permohonan maaf, sekaligus terima kasih atas kesabaran jemaah."
"Semoga tahun depan kondisi membaik dan jemaah bisa berangkat Haji," ucapnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)