Biaya Haji Bengkak hingga Rp 1,5 Triliun, Anggota DPR Beri Solusi Berikut
Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq menjelaskan melonjaknya biaya haji ini bukan karena salah perhitungan.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak disangka biaya haji membengkak signifikan hingga Rp 1,5 triliun.
Padahal kurang dari seminggu lagi kloter pertama jemaah haji asal Indonesia bakal berangkat ke Tanah Suci.
Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq menjelaskan melonjaknya biaya haji ini bukan karena salah perhitungan.
Namun, kata Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, lantaran kebijakan baru pemerintah Arab Saudi yang tiba-tiba menaikkan harga paket layanan di masyair baik Arafah, Muzdalifah, maupun Mina.
Baca juga: Biaya Tambahan Ibadah Haji Rp 1,5 M Tak Dibebankan pada Jemaah, DPR: Jangan Khawatir
Baca juga: Kemenag Akui Ada Dugaan Penyelewengan Dana BOP Pesantren Pada 2020
Kondisi ini menurutnya, bak buah simalakama. Satu sisi menjadi gunjingan publik, sementara sisi lain keberangkatan jemaah haji wajib dilaksanakan sesuai dengan jadwal.
"Menghadapi sengkarut ini, komitmen PKB tentunya tegas yakni pertama menyelamatkan keberangkatan haji, dan yang kedua adalah menyelamatkan dana jemaah haji," tegas Kiai Maman kepada wartawan melalui keterangan tertulisnya Rabu (1/6/2022).
Oleh sebab itu, untuk menyelesaikan kebuntuan itu, Komisi VIII DPR RI menyetujui penambahan anggaran yang diambil dari dana efisiensi penyelenggaraan haji sebesar Rp 740 miliar, sementara sisanya diambil dari nilai manfaat dana haji.
Tentu dengan syarat, dia menjelaskan, ke depan tidak boleh terjadi lagi hal yang seperti ini.
"Kita perlu mengantisipasi kejadian serupa dengan mampu menganalisa nalar kebijakan Arab Saudi."
Baca juga: Cuaca Panas Ekstrim Landa Arab Saudi, Jemaah Haji Diingatkan untuk Sering Minum Air
Memang dia menjelaskan, tidak hanya Indonesia saja yang terdampak kebijakan Arab Saudi ini.
Namun seluruh dunia terkejut dengan kebijakan yang baru diterapkan pada musim haji tahun 2022 ini.
"Bismillah, atas dukungan Komisi VIII DPR RI, insya Allah seluruh rangkaian haji jemaah asal Indonesia bakal terlaksana sesuai dengan jadwal."
"Saya berdoa semoga semua rangkaian ibadah di Tanah Suci yang dilaksanakan menghasilkan haji yang mabrur," ucapnya.