Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenag: Bus Shalawat untuk Jemaah Haji Beroperasi 24 Jam

pemerintah telah menyiapkan layanan transportasi bus shawalat untuk mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram (pergi pulang).

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kemenag: Bus Shalawat untuk Jemaah Haji Beroperasi 24 Jam
Tribunnews/Muhammad Husain Sanusi/Makkah
Suasana jemaah haji Indonesia menunggu antrian bus shalawat di Terminal Syib Amir, Makkah, Minggu (21/7/2019) dini hari. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Akhmad Fauzin mengungkapkan pemerintah telah menyiapkan layanan transportasi bus shawalat untuk mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram (pergi pulang).

Fauzin mengungkapkan layanan bus shalawat ini beroperasi selama 24 jam.

"Angkutan shalawat beroperasi selama 24 jam, non stop," kata Akhmad Fauzin melalui keterangan tertulis, Jumat (17/6/2022).

Menurut Fauzin yang juga Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Setjen Kemenag, bus shalawat beroperasi pada lima sektor wilayah hotel jemaah haji Indonesia.

Dirinya mengungkapkan tiap sektor ditandai dengan stiker khusus. 

"Layanan ini untuk memberikan kemudahan bagi jemaah saat akan beribadah di Masjidil Haram," tutur Fauzin.

Baca juga: Kemenag: Jemaah Haji di Makkah Dapat Layanan Antar Bus Shalawat

Wilayah pertama adalah Mahbas Jin dengan stiker warna putih dan menggunakan terminal Bab Ali.

Berita Rekomendasi

Wilayah kedua adalah Syisyah dengan stiker warna biru dan menggunakan terminal Syieb Amir.

Ketiga, wilayah Raudhah dengan stiker warna hijau dan menggunakan terminal Syieb Amir.

Keempat, wilayah Jarwal dengan stiker warna hitam dan menggunakan terminal Syieb Amir.

Kelima, wilayah Misfalah dengan stiker warna cokelat dan menggunakan terminal Jiad.

Selain itu, pada bus shalawat juga dipasang stiker bendera merah putih yang cukup besar sebagai tanda Indonesia sehingga mempermudah jemaah haji untuk mengenalinya.

"Diimbau kepada jemaah haji untuk menyimpan kartu transportasi shalawat di tas paspor, mencocokkan warnanya ketika akan naik bus, ingat-ingat terminalnya, tetap antre dengan tertib, dan jagalah keamanan barang bawannya," ucap Fauzin.

Setiap jemaah saat tiba di Makkah juga akan mendapat kartu transportasi shalawat yang disesuaikan dengan warna stiker setiap wilayahnya masing-masing.

"Pemerintah berharap jemaah tidak perlu naik angkutan umum atau taksi, sehingga jemaah akan nyaman selama pergi dan pulang dari Masjidil Haram," pungkas Fauzin.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas