Otoritas Bandara Arab Saudi Kontrol Ketat, Bongkar Koper Jemaah Haji Isi Rokok dan Jamu
Pemerintah Arab Saudi mengontrol ketat koper dan tas jemaah di Bandara Amir Muhamad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi mengontrol ketat koper dan tas jemaah di Bandara Amir Muhamad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah.
Kepala Seksi Linjam Daker Bandara Madinah Maskat mengatakan kedatangan jEmaah haji ada beberapa bagasi milik jEmaah yang terpaksa dilakukan pembongkaran.
Hal ini terjadi karena aparat Bea Cukai Bandara mencurigai ada pelanggaran terkait jumlah batasan bawaan, seperti jamaah membawa rokok dan jamu dengan jumlah sangat besar.
Baca juga: Tips Menyiapkan Dana Haji, Ini Hal yang Harus Diperhatikan Menurut Pakar Investasi
"Kalau terbukti ada kita tidak bisa berbuat apa-apa. Namun pelaksanaan pembongkaran selalu disaksikan petugas Linjam.
Dan, sampai detik ini tidak sampai ada barang yang tertahan. Semuanya setelah diperiksa dan diberi penjelasan barang itu bisa diteruskan untuk dikembalikan ke jemaah,” ujar Maskat melalui keterangan tertulis, Minggu (19/6/2022).
Otoritas Bandara AMAA mengecek koper maupun tas jemaah dengan bantuan pemeriksaan sinar x (x ray).
Jika kemudian ada barang yang dicurigai, maka petugas akan melakukan pembongkaran.
Baca juga: Ibadah Haji 2022: 5 Orang Jemaah Wafat, 90 Orang Sakit
Meski demikian, pembongkaran koper atau tas untuk memeriksa lebih detail isi bawaan ini tidak dilakukan sembarangan.
Petugas bagian bea dan cukai akan lebih dahulu berkoordinasi dengan Tim Perlindungan Jamaah (Linjam) Daerah Kerja Bandara Madinah untuk pemeriksaan tersebut.
Maskat menjelaskan, Otoritas Bandara Madinah juga memiliki standard operating procedure (SOP) yang sangat rapi pemindahan bagasi jamaah haji dari pesawat hingga ke hotel.
Tahapannya adalah barang diturunkan dari pesawat, kemudian pengecekaan bea cukai, keluar lewat conveyor, dikumpulkan di troli, masuk ke bus dan terakhir distribusi barang di hotel jamaah.
Baca juga: 6 Koper Jamaah Calon Haji Asal Grobogan Dibobol, Ada yang Kehilangan Uang Tunai Rp 7 Juta
Arus pergerakan barang bagasi itu, ungkap Maskat, agak berbeda dengan ketentuan internasional yang mewajibkan semua barang harus dibawa oleh penumpang selepas mendarat.
Hal ini terjadi karena Pemerintah Arab Saudi memberikan keistimewaan berupa sistem pengurusan bagasi secara kolektif kepada jamaah haji Indonesia.
Kebijakan ini juga memberi keuntungan kepada jamaah karena barang akan dibawa bersamaan dengan bus menuju ke hotel.
Sesampai di hotel juga ada pengecekan ulang untuk memastikan tidak ada koper yang tertinggal atau tertukar.
"Jadi terkait jamaah hilang, SOP di Bandara Madinah sangat transparan, sejak dari pesawat, conveyor, bea cukai, x-ray,” katanya.
Selain membantu pergerakan bagasi bandara, Tim Linjam juga bertugas membantu jamaah jika melaporkan ada barang yang hilang.