PPIH Minta Pemerintah Arab Saudi Menertibkan Pedagang Provider di Bandara King Abdulaziz Jeddah
PPIH sudah bersurat ke Direktorat Jenderal Kementerian Haji dan Umrah cabang bandara di Jeddah meminta agar pemerintah menertibkan pedagang provider.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) meminta Pemerintah Arab Saudi mengatur dan menertibkan para penjaja provider di Bandara King Abdulaziz International Airport, Jeddah, Arab Saudi.
Hal ini dilakukan terkait banyaknya penjual kartu perdana telepon selular di paviliun jemaah haji Indonesia di Terminal Haji, Jeddah.
Sedangkan jemaah hanya mempunyai waktu yang tidak panjang untuk menuju Kota Mekkah.
Wakil Ketua PPIH Arab Saudi Nasrullah Jasam mengatakan PPIH sudah bersurat ke Direktorat Jenderal Kementerian Haji dan Umrah cabang bandara di Jeddah pada 21 Juni 2022.
Baca juga: Mayoritas Jemaah Haji Indonesia Idap Hipertensi
"Kami bersurat ke Direktorat Jenderal Kementerian Haji dan Umrah cabang Bandara di Jeddah terkait permohonan untuk menertibkan dan mengatur penjual kartu perdana di hall untuk jemaah haji," tutur Nasrullah melalui keterangan tertulis, Kamis (23/6/2022).
Sejak awal kedatangan jemaah haji Indonesia di Jeddah, banyak penjual kartu perdana yang langsung mendekati jemaah setibanya mereka di paviliun.
Para penjual itu meminta nomor paspor dan melakukan registrasi dengan cara scan sidik jari para jemaah.
"Pengaturannya perlu diperbaiki atau ada yang standby di hotel. Ada semacam booth ya nggak apa-apa, asalkan tidak mengganggu aktivitas jemaah. Apalagi kartunya kan gratis," ujar Nasrullah.
Dia meminta jemaah yang baru mendarat di King Abdulaziz International Airport, Jeddah, Arab Saudi fokus persiapan ibadah umrah wajib.
Nasrullah meminta agar jemaah fokus persiapan ibadah karena waktu yang tersedia di paviliun tidak banyak.
Jemaah perlu mempersiapkan diri beribadah umrah dan segera diberangkatkan ke Mekkah.