Jelang Wukuf di Arafah, Menag Yaqut Beri Pesan Bagi Jemaah Haji: Jaga Kesehatan dan Perdalam Manasik
Menag Yaqut berpesan pada jemaah haji Indonesia agar menjaga kesehatannya jelang pelaksanaan Wukuf di Arafah pada Jumat (8/7/2022) mendatang.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Whiesa Daniswara

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan pesan khususnya kepada para jemaah haji Indonesia menjelang wukuf di Arafah.
Pesan tersebut disampaikan Menag Yaqut setelah ia tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Senin (4/7/2022).
Diketahui, wukuf di Arafah akan dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah atau pada 8 Juli 2022 besok.
Untuk itu, Menag Yaqut berpesan agar para jemaah haji Indonesia untuk menjaga kesehatannya.
Baca juga: FAKTA 46 Calon Haji Furoda Indonesia Dideportasi dari Jeddah: Visa Bermasalah, Jasa Travel Ilegal
Pasalnya, cuaca di Arab Saudi sangat jauh berbeda dengan cuaca yang ada di Indonesia.
Selain itu, Menag Yaqut juga mengimbau para jemaah untuk bisa memperdalam manasik.
"Saya harap di sisa waktu sampai puncak ibadah haji, petugas dan jemaah masing-masing tetap jaga kesehatan dan perdalam manasik," kata Menag Yaqut dilansir laman resmi kemenag.go.id, Senin (4/7/2022).
Lebih lanjut, Yaqut juga berpesan pada para petugas untuk bisa bertugas sesuai kewajibannya masing-masing dan melayani jemaah haji dengan baik.
Baca juga: Perbedaan Haji Furoda dengan Haji Reguler: Biaya hingga Lama Antrean
Karena jika jemaah haji terlayani dengan baik, maka mereka bisa mendapat haji mabrur dan mabrurah.
"Petugas jangan lupa tetap bertugas sesuai kewajiban, melayani jemaah dengan baik, karena jika jemaah terlayani dengan baik, mereka bisa beribadah dengan baik dan semua mendapat haji mabrur dan mabrurah," imbuhnya.
Yaqut mengungkapkan, selama ini ia selalu mengikuti informasi terkait penyelenggaraan ibadah haji.
Tak hanya itu, Menag Yaqut juga mengaku mendengar kabar kebahagiaan jemaah haji Indonesia saat menjalankan ibadah di tanah suci.
Baca juga: Kemenag Ungkap Kronologi 46 WNI Calon Haji Furoda Dideportasi dari Jeddah: Modus Lama yang Ketahuan

Ia pun berharap kebahagiaan para jemaah haji Indonesia ini bisa terus bertahan hingga nanti saatnya pulang ke tanah air.
"Semoga kebahagiaan ini bertahan hingga semua pulang. Saya melihat pelayanannya pun sangat baik," tuturnya.
Diketahui penerbangan jemaah haji Indonesia untuk kuota reguler sudah berakhir.
Kloter 43 Embarkasi Solo (SOC) 43 yang mendarat Minggu, 3 Juli 2022 siang, menandai berakhirnya fase kedatangan.
Total ada 92.668 jemaah haji Indonesia reguler yang telah diberangkatkan ke Tanah Suci, sejak 4 Juni sampai 3 Juli 2022.
Baca juga: Jelang Puncak Haji 2022 di Arafah, Jemaah Indonesia Diimbau Fokus Jaga Stamina
240 Jemaah Haji Indonesia akan Jalani Safari Wukuf
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, sebanyak 240 jemaah Indonesia tercatat bakal melaksanakan wukuf lewat cara safari wukuf, berdasarkan data Klinik Kesehatan Haji Indonesia Mekkah, hingga Sabtu (2/7/2022).
Safari wukuf adalah berwukuf di dalam ambulans atau kendaraan.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, Budi Sylvana, di Mekkah, mengatakan, data ini merupakan hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap lebih dari 1.000 jemaah dengan risiko tinggi.
"Kondisi kesehatan 240 jemaah haji tersebut tidak memungkinkan untuk wukuf atau lempar jumrah secara mandiri," kata Budi, Sabtu (1/7/2022).
Baca juga: Waktu Wukuf Jatuh Hari Jumat, Ibadah Haji 2022 Merupakan Haji Akbar
Menurut Budi, angka 240 orang jemaah itu sifatnya masih bisa berubah.
Sehari sebelum wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah atau 8 Juli 2022 akan ditentukan lagi, siapa saja yang benar-benar akan di-safariwukufkan.
"Calon haji terus dimonitor ulang. Mudah-mudahan angka 240 ini tidak bertambah," harap Budi.
Masa evaluasi kesehatan mereka harus selesai sebelum 9 Dzulhijjah, atau Jumat (8/7/2022) mendatang.
Budi mengatakan saat ini mayoritas calon haji risiko tinggi memiliki penyakit komorbid hipertensi.
Baca juga: Pemulung di Kendal Kurban Sapi Seharga Rp 22 Juta, Menabung 15 Tahun, Awalnya Ingin Naik Haji
Ada juga yang memiliki kardiovaskular atau gangguan jantung.
Berbeda dengan prediksi awal yang diperkirakan akan banyak penyakit terkait pernapasan karena masih pandemi Covid-19.
Budi pun mengingatkan agar jemaah menghindari kelelahan berlebihan akibat ibadah sunnah.
Menurutnya jemaah harus ambil waktu beristirahat tiga hari sebelum wukuf agar kondisi kebugaran bisa maksimal.
(Tribnnews.com/Faryyanida Putwiliani/Aji Bramastra)