Mulai 9 Juni, Jemaah Pasien Rawat Inap Klinik Haji Diangkut Ambulans ke Mekkah
jemaah sakit dipandu pembimbing ibadah Daker Madinah, untuk niat umrah wajib, salah satu rukun awal sebelum rangkaian ibadah haji di Kota Suci Mekkah.
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribun Timur, Nur Thamzil Thahir
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Enam hari lagi, demi kepentingan ibadah haji, seluruh pasien di dua fasilitas medik haji di Madinah akan dievakuasi ke Kota Mekkah Almukarramah.
Mereka diangkut bertahap dari dua fasilitas medis; Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) di Madinah.
Evakuasi dijadwalkan mulai Jumat (6/6/2023) pekan depan dengan armada ambulans.
Baca juga: Jadwal Keberangkatan Haji 2023 Gelombang 2, Dimulai pada 8 Juni
Proses Evakuasi ini, kata Al Farizi, dijadwalkan berakhir 16 Juni 2023, atau 10 hari menjelang puncak haji, wuquf di Arafah, 27 Juni 2023.
Kepala Kesehatan PPIH Daker Madinah Thafsin Al Farizi, mengkonfirmasikan rencana evakuasi strategis ini.
"Tanggal 17 itu, tak ada lagi jamaah di sini (KKHI) dan RSAS," dokter alumni Universitas Sumatera Utara (USU) Medan itu kepada wartawan.
Baca juga: Innalillahi Wa Innailahi Rajiun, Calon Jamaah Haji Indonesia Meninggal di Tanah Suci Jadi 11 Orang
Meski sakit, kata dia, jemaah akan transit di Miqat Makaani, Birr Ali di kawasan Dzulhulaifah, sekitar 21 km barat Madinah, atau 451 km dari Mekkah.
Di sini, jemaah sakit dipandu pembimbing ibadah Daker Madinah, untuk niat umrah wajib, salah satu rukun awal sebelum rangkaian ibadah haji di Kota Suci Mekah.
Hingga Sabtu (3/6/2023) malam, total jemaah rawat inap di 2 faskes itu; 77. Ini diluar 15 jemaah gelombang I yang sejak Kamis (1/6/2023) sudah berada di Mekkah.
Adapun jemaah rawat inap di KKHI Madinah 63 orang. Sedang 29 lainnya masih jalani rawat terapi di RS King Fahd atau RS Arab Saudi.
Sementara data jumlah jamaah wafat di Arab Saudi, hingga Minggu (4/6/2023) pagi, mencapai 10 jemaah.
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.
Jemaah wafat di perjalanan haji itu adalah Neneng Sumiati Gatot Sumantajaya.
Neneng adalah jemaah Kloter 7 embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) ini wafat Sabtu (3/6/2023) sekitar pukul 22.30 WAS.
Baca juga: Kemenag Tagih Komitmen Jadwal Penerbangan Jamaah Haji Garuda Indonesia
Kepala KKHI Madinah dr Tahfisin Al Farisi menambahkan, evakuasi ini tetap mempertimbangkan kondisi jemaah.
"Proses tanggal 9 Juni nanti kita akan sweeping ya, jemaah-jemaah yang masih dirawat. Kami akan lihat apakah jemaah transportable untuk dievakuasi ke Mekkah. Sebab haji ini ada wukuf di Arafah maka kita upayakan seluruh jemaah haji ada di Arafah," katanya.
Al Farizi menyebut, pemindahan jemaah sakit ke Mekkah dicicil mengingat moda transportasi yang dimiliki terbatas.
Data dari KKHI, moda transportasi pasien di Madinah ada 11 unit. Ini belum termasuk milik otoritas kesehatan Arab Saudi di RS King Fahd.
"Kalau tidak dicicil maka akan terjadi penumpukan pasien. Karena mobil ambulans yang kita miliki terbatas," ucapnya.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga kini jumlah calon jemaah yang telah diberangkatkan dari Makkah ke Madinah sudah mencapai 15.268 orang.
Rinciannya, pergeseran pertama pada Kamis 1 Juni sebanyak 1.899 jemaah, kemudian pada 2 Juni sebanyak 7.092 jemaah. Sedangkan, pada 3 Juni sebanyak 6.277 jemaah.