Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Salim Tak Pakai Alas Kaki saat Mengelilingi Kabah

Pria berusia 70 tahun, warga Kampung Kepias, Bener Meriah ini saat melaksanakan ibadah Tawaf dan Sai tanpa memakai alas kaki.

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Salim Tak Pakai Alas Kaki saat Mengelilingi Kabah
Tribunnews.com/Rachmat Hidayat
Saleh Enggang pria berusia 70 tahun (tengah), warga Kampung Kepias, Bener Meriah ini saat melaksanakan ibadah Tawaf dan Sai tanpa memakai alas kaki. Dan tanpa dibantu dengan kursi roda. 

TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Panas terik Kota Makkah tak membuat Salim, jemaah haji asal Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) ini mengeluh karena kepanasan.

Bahkan, pria bernama lengkap Saleh Enggang, berusia 70 tahun, warga Kampung Kepias, Bener Meriah ini saat melaksanakan ibadah Tawaf dan Sai tanpa memakai alas kaki. Dan tanpa dibantu dengan kursi roda.

"Saya ikut dengan jemaah haji yang muda-muda. Lari lari kecil saat Sai dan tawaf keliling Kabah tujuh kali, tanpa pakai alas kaki. Saya masih merasa muda," aku Saleh.

Baca juga: Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Imbau Jemaah Jangan Masak di Kamar Hotel

Saleh kemudian teringat dengan istrinya yang tahun lalu meninggal dunia sehingga tak bisa menunaikan ibadah haji bersama-sama.

Asap rokok terus mengepul dari mulut Saleh, sambil terus melanjutkan ceritanya lagi. Sesekali ia mengusap air matanya saat mengingat istri tercinta.

"Sampai disini (Kota Makkah red) saya ingat istri saya. Makanya, panas disini tidak saya hiraukan karena niat berhaji meski sedih tak bersama istri," kata Saleh dengan dialeg bahasa Indonesia yang sesekali dicampur dengan bahasa Aceh.

Kalau bisa, kata Saleh ia ingin mencium Kabah. Namun niat itu belum kesampaian. Lagi lagi ia mengungkap panasnya Kota Mekkah yang saat ditemui suhu di sekitar Masjidil Haram berkisar 45 derajat celcius.

Berita Rekomendasi

"Disini (Mekkah) sudah panas. Tapi bagaimana nanti di akhirat. Kita nanti sendirian disana, makanya saya bersyukur bisa menunaikan ibadah haji tanpa merasakan udara panas.

Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Diimbau Tak Paksakan Cium Dinding Kabah

Agar bisa selamat di akhirat, hati harus bersih, jangan kotor atau menyimpang. Hati dan ucapan harus baik, dan harus setia kawan," lanjut Saleh.

Saleh mengaku, di kampung halamannya adalah petani kopi. Sebagian rezekinya ia kumpul selama bertahun tahun untuk bisa berhaji.

"Saya nabung sedikit, sedikit. Anak saya juga bantu agar bisa berhaji karena saya hanya memiliki kebun kopi saja di kampung," kata Saleh lagi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas