Petugas dan Jemaah Haji Harus Saling Tolong Menolong Bantu Lansia
Ramza Husmen mengingatkan, kepada petugas dan jemaah haji agar saling tolong menolong untuk membantu aktivitas jemaah lansia.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Sektor 8 di Daerah Kerja (Daker) Makkah Ramza Husmen mengingatkan, kepada petugas dan jemaah haji agar saling tolong menolong untuk membantu aktivitas jemaah lansia.
Diketahui, jemaah haji Indonesia lansia jumlahnya sekitar 30 persen atau sekitar 67.000 dari total jamaah haji Indonesia sebanyak 221.000.
"Yang kekal adalah amalan kita untuk saling berbuat baik, saling menolong dan saling membantu menyempurnakan ibadah haji," kata Ramza kepada wartawan yang bertugas di Makkah, Jumat (9/6/2023).
Ramza mengatakan, jemaah haji lansia membutuhkan pertolongan dari jemaah dan petugas.
"Jangan sampai ada jemaah haji yang niatnya hanya untuk beribadah dan sering ke Masjidil Haram, tapi mengabaikan
jemaah haji lansia. Harus dibantu sesama jemaah haji," ungkap dia.
Ia mengingatkan agar tidak egois atau hanya memikirkan diri sendiri.
"Jemaah haji jangan hanya fokus ke Habluminallah tapi mengabaikan Habluminannas, jamaah haji harus baik Habluminallah dan Habluminannas-nya juga," ujar Ramza.
Dijelaskan dalam buku Tuntunan Manasik Haji dan Umroh yang dikeluarkan Kementerian Agama tahun 2020.
Haji secara bahasa berarti al-qashd, artinya sengaja atau sadar.
Baca juga: Kisah Perwira TNI AU Tujuh Kali jadi Petugas Haji: Dateng Slamet, Pulang Slamet
Ada juga yang mengatakan haji adalah al-‘aud, artinya kembali dan at-tikrar atau berulang kali.
Berdasarkan pengertian haji, bisa dipahami bahwa pelajaran penting dari ibadah haji adalah mengajak manusia untuk selalu sadar bahwa ia berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya.
Kesadaran ini harus terus ada dalam sanubari seorang manusia agar ia berhasil menggapai kebahagiaan hakiki.
Karena itu, orang yang berhaji secara serius dan total akan kembali layaknya bayi yang baru lahir dari rahim ibunya, sebab ia sadar betul akan status kehambaannya di hadapan Allah SWT.