Tim Kesehatan Siaga 24 Jam Layani Jemaah Haji Indonesia di Bandara Jeddah
Tim kesehatan siaga 24 jam di pos kesehatan, dengan dilengkapi fasilitas medis dan obat-obatan yang memadai untuk pertolongan pertama.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan, dr Ane Dwi Sari Sp.KP., mengatakan tim kesehatan haji Indonesia siap memberikan pelayanan kesehatan bagi jemaah yang membutuhkan.
Layanan ini diberikan saat jemaah haji ini tiba di Bandara King Abdulaziz Internasional Airport (KAIA), Jeddah, Arab Saudi.
Baca juga: Jemaah Haji yang Sakit di Madinah Mulai Dievakuasi Bertahap ke Makkah
dr Ane mengatakan timnya siaga 24 jam di pos kesehatan, dengan dilengkapi fasilitas medis dan obat-obatan yang memadai untuk pertolongan pertama.
"Tim kami terdiri dari tiga dokter dan sembilan perawat yang dibagi menjadi tim-tim. Masing-masing tim terdiri dari 1 dokter dan 3 perawat yang berjaga bergantian selama 24 jam," kata dr. Ane, di Pos Kesehatan Bandara King Abdulaziz Internasional Airport (KAIA) gate B-2, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (9/6/2023).
Ia menuturkan, pos kesehatan ini mulai beroperasi sejak 7 Juni 2023, tepatnya hari pertama kedatangan jemaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji 1444 Hijriah/2023 Masehi gelombang kedua.
Terkait layanan kesehatan yang diberikan kepada para jemaah, kata dia, berupa tindakan medis darurat.
"Kami sediakan layanan untuk tindakan darurat, seperti pemeriksaan fisik, pemasangan infus, dan perawatan standar Instalasi Gawat Darurat (IGD). Tapi tak bisa sampai cek lab, hanya tindakan awal, seperti respon darurat saja," jelas dr. Ane.
Baca juga: Picu Sensor Aktif, Jemaah Haji Dilarang Kaitkan Tali Jemuran di Fire Sprinkler Kamar Hotel
dr. Ane menekankan bahwa dokter bandara akan mengeluarkan surat rujukan ke Rumah Sakit (RS), baik Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) atau Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah untuk jemaah yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut.
Untuk rujukan RSAS, ada banyak pilihan yang ditawarkan, namun yang diutamakan adalah dirujuk ke KKHI Makkah atau RSAS terdekat.
Ia memaparkan saat ini sudah ada jemaah yang dirujuk ke KKHI dan RSAS karena mengalami gangguan kesehatan.
"Ada beberapa jemaah haji yang sudah kita rujuk ke KKHI dan satu orang dirujuk ke RSAS karena gangguan jantung dan paru-paru bermasalah," papar dr. Ane.
Selain menyiagakan tim medis, tim kesehatan haji Indonesia juga menyediakan obat-obatan dan peralatan medis yang memadai untuk melayani para jemaah selama momen pelaksanaan ibadah haji ini.
Di Pos Kesehatan Haji Indonesia ini tersedia 3 unit bed, 2 kursi roda dan mobil golf untuk mobilisasi antar jemput jemaah yang sakit.