5 Jam Jelang Wuquf, 11 Gugus Sektor Sisir 112 Hotel Jemaah Haji di Makkah
- Gugus Tugas Haji Daerah Kerja Makkah, Selasa (27/6/2023) dini hari, mulai menyisir hotel di 11 sektor sekitar Masjidil Haram, Makkah.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH -- Gugus Tugas Haji Daerah Kerja Makkah, Selasa (27/6/2023) dini hari, mulai menyisir hotel di 11 sektor sekitar Masjidil Haram, Makkah.
Penyisiran ini hanya berselang 5 jam sebelum dimulainya puncak wuquf di Arafah, pukul 09.00 WAS, 9 Dzulhijjah 1444 Hijriyah ini.
Baca juga: Iklim Gurun Diprediksi Lebih Panas Dari Zaman Nabi, Sengatan Matahari di Saudi Tantangan Jemaah Haji
Penyisiran atau sweeping kamar di 112 hotel ini dilaksanakan sekitar 160 personel gabungan Linjam, layanan lansia, dan akomdasi berlangsing sejak pukul 19.00 WAS, Senin (26/6) hingga pukul 03.00 WAS , Selasa (27/6/2023) dini hari.
"Sejauh ini aman. Tim sweeping tidak menemukan lagi jamaah dan petugas yang masih ada di hotel," ujar Khoironi, petugas PPIH Arab Saudi kepada MCH, pukul 03.30 WAS.
Penyisiaran hotel ini digelar di kawasan Mabhas Jin; (2 sektor), Syisyah: 3 sektor, Raudah sebanyak 2 Sektor, Jarwal 2 sektor, dan Misfalah sebanyak 2 Sektor.
Di 11 sektor inilah jamaah Indonesia dari 14 embarkasi haji di Makassar, transit sekitar 1 hingga 3 pekan, sebelum digerakkan bertahap ke Arafah, Musdalifah dan Mina, sejak Senin kemarin.
Baca juga: PPIH Arab Saudi Fasilitasi 240 Jemaah Lansia dan Disabilitas Jalani Safari Wukuf
Sejak Senin (26/6/2023) pagi, secara bertahap 229 ribu jamaah Indonesia, sudah dimobilisasi dengan 1471 unit bus.
Jamaah reguler, jamaah haji khusus, Furoda, dan petugas, pagi ini, sudah berkumpul di Arafah.
Sekitar 229 ribu jamaah calon haji asal Indonesia, Senin (26/6/2023) hari ini, bersiap di ke Arafah, untuk menunaikan puncak haji, wuquf.
Mereka mulai diberangkatkan bertahap dari 11 sektor hotel pemondokan haji, Senin tengah malam hingga Selasa (27/6) dini hari.
Puncak haji, Wuquf di Arafah, 9 Dzulhijjah 1444 Hijriyah, dimulai saat matahari meninggi hingga jelang Magrib, lalu dilanjutkan mabit (bermalam) di Musdalifah dan Mina untuk melempar masimg-masing 7 kerikil di tiga tiang jamarat.
Pantauan Tribun, Senin pagi ini, dari sejumlah hotel di Sektor IV Sysyah, 2.1 km utara Masjidil Haram, sekitar 1.200 jamaah gabungan embarkasi, mulai diberangkatkan bertahap dengan 21 bus ke tenda-tenda di Arafah, 5,1 km dari Masjidil Haram.
Malam ini, sekitar 17 ribu jamaah dari sejumlah kelompok KBIH, travel jasa haji khusus, juga mulai bergerak ke tenda Mina, untuk menunaikan sunnah malam tarwiyah.
Karena alasan kemaslahatan banyak jamaah, ibadah malam tarwiyah ini tak difasilitasi pemerintah.
Namun sebagai bentuk perlindungan warga, negara menyiapkan "Tim Senyap" beranggotakan personel linjam, tim emergency kesehatan, berikut ambulans.
Kepala PPIH Arab Saudi Dr Subhan Chalid, akhir pekan lalu, menyebut komposisi jamaah siap wuquf itu terdiri dari 209.782 jamaah reguler +!petugas dari 558 kloter di 14 embarkasi haji di Tanah Air.
Sisanya, sekitar 18.320 haji khusus dan Furoda, jatah haji visa haji mujamalah dari undangan kerajaan Arab Saudi.
Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi
Dr Tawfiq Al-Rabiah, ada sekitar 2,5 juta jamaah dari 81 negara, akan menunaikan setidaknya empat tahapan penting ibadah haji di Arafah, Musdalifah, Jamarat dan bermalam dua malam Mina.
"Tahun ini antusiasme jamaah tinggi dan kami lebih siap dengan banyak kemudahan dan inovasi, " katanya dilansir Arab News dan media lokal, Senin hari ini.
Ibadah haji tahun ini, jelasnya, jadi puncak layanan jamaah terbesar setelah tiga tahun masa Pandemi COVID-19.
Menukil data ototitas statistik kerajaan, jamaah haji di tahun 2019 lalu mencapai 2,5 juta.
Tahun 2020, di tahun awal pandemi global, otoritas haji kerajaan hanya melayani sekitar 10 ribu, jamaah.
Tahun kedua Pandemi, 2021, Hadimul Haramain menjamu sekitar 59 ribu.
Tahun lalu, 2022, kala pandemi mulai mereda, kerajaan meladeni 899,353 jamaah, termasuk 101 ribu jamaah dari Indonesia.
Komposisi asal negara jamaah kala itu, 779,919 dari 50 negara, dan 119,434 jamaah warga negara Arab Saudi.