Jemaah Haji Ucap Talbiah, Minta Doa Lancar Wuquf di Arafah dan Aman di Mina
Lantunan talbiah, sepanjang malam hingga pagi ini, terus dilafalkan 2,5 juta jamaah haji di Arafah, Makkah.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Lantunan talbiah, sepanjang malam hingga pagi ini, terus dilafalkan 2,5 juta jamaah haji di Arafah, Makkah.
"Labbaikka allahuma labbaik. Yaa Allah, kami datang memenuhi panggilanmu."
Lafadz pujian dan mengagungkan Sang Pencipta ini jugalah yang dilantunkan 229 ribu jemaah calon haji Indonesia, sejak Senin (26/6/2023) malam, hingga Selasa (27/6/2023) petang ini.
Baca juga: Jelang Wukuf Sebagian Jemaah Kunjungj Jabal Rahmah
"Doakan kami yang lagi wuquf di Arafah. Semoga aman di Mina dan Musdalifah, dan selamat kembali ke Tanah Air," kata Wahyu Mannarima, jemaah Kloter 22 UPG Embarkasi Makassar.
Wahyu, warga Bungoro Pangkep, Sulsel dan 392 jamaah lainnya berada di tenda Maktab 17.
Di maktab ini, juga bersama 7 kloter (22 hingga 28) dari embarkasi Makassar lainnya.
Baca juga: PPIH Arab Saudi Fasilitasi 240 Jemaah Lansia dan Disabilitas Jalani Safari Wukuf
Harapan senada juga dikemukakan Ibnu Mufid, Ketua Kloter 38 KNO Embarkasi Medan.
"Ini perjalanan mengharukan, doakan kami lancar dan jadi haji mabrur," kata Mufid di Maktab 53 Arafah.
Sejak pukul 07-00 Waktu Arab Saudi (WAS), Para jemaah haji sudah bergerak ke Arafah sejak 8 Zulhijjah atau Senin 26 Juni 2023.
Setidaknya, 209 ribu jamaah Indonesia, mulai pagi ini akan berdiam diri di Padang Arafah, hingga menjelang Magrib.
Puncak haji, Wuquf di Arafah, 9 Dzulhijjah 1444 Hijriyah, dimulai saat matahari meninggi hingga jelang Magrib, lalu dilanjutkan mabit (bermalam) di Musdalifah dan Mina untuk melempar masimg-masing 7 kerikil di tiga tiang jamarat.
Pantauan Tribun, Senin pagi ini, dari sejumlah hotel di Sektor IV Sysyah, 2.1 km utara Masjidil Haram, sekitar 1.200 jamaah gabungan embarkasi, mulai diberangkatkan bertahap dengan 21 bus ke tenda-tenda di Arafah, 5,1 km dari Masjidil Haram.
Malam ini, sekitar 17 ribu jamaah dari sejumlah kelompok KBIH, travel jasa haji khusus, juga mulai bergerak ke tenda Mina, untuk menunaikan sunnah malam tarwiyah.
Karena alasan kemaslahatan banyak jamaah, ibadah malam tarwiyah ini tak difasilitasi pemerintah.
Namun sebagai bentuk perlindungan warga, negara menyiapkan "Tim Senyap" beranggotakan personel linjam, tim emergency kesehatan, berikut ambulans.
Kepala PPIH Arab Saudi Dr Subhan Chalid, akhir pekan lalu, menyebut komposisi jamaah siap wuquf itu terdiri dari 209.782 jamaah reguler +!petugas dari 558 kloter di 14 embarkasi haji di Tanah Air.
Sisanya, sekitar 18.320 haji khusus dan Furoda, jatah haji visa haji mujamalah dari undangan kerajaan Arab Saudi.
Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Dr Tawfiq Al-Rabiah, ada sekitar 2,5 juta jamaah dari 81 negara, akan menunaikan setidaknya empat tahapan penting ibadah haji di Arafah, Musdalifah, Jamarat dan bermalam dua malam Mina.
"Tahun ini antusiasme jamaah tinggi dan kami lebih siap dengan banyak kemudahan dan inovasi, " katanya dilansir Arab News dan media lokal, Senin hari ini.
Ibadah haji tahun ini, jelasnya, jadi puncak layanan jamaah terbesar setelah tiga tahun masa Pandemi COVID-19.
Menukil data ototitas statistik kerajaan, jamaah haji di tahun 2019 lalu mencapai 2,5 juta.
Tahun 2020, di tahun awal pandemi global, otoritas haji kerajaan hanya melayani sekitar 10 ribu, jamaah.
Tahun kedua Pandemi, 2021, Hadimul Haramain menjamu sekitar 59 ribu.
Tahun lalu, 2022, kala pandemi mulai mereda, kerajaan meladeni 899,353 jamaah, termasuk 101 ribu jamaah dari Indonesia.
Komposisi asal negara jamaah kala itu, 779,919 dari 50 negara, dan 119,434 jamaah warga negara Arab Saudi. (*)