Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO Kisah Petugas Haji 2023: Irfa Rindu Cubitan dan Omelan Jemaah Lansia

Kerap disapa Irfa, mengaku sedih lantaran para jemaah haji secara bertahap akan kembali pulang ke Tanah Air pasca menunaikan ibadah haji.

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH- Nama lengkapnya Mirfaun Nu'ma, petugas haji khusus melayani jemaah lansia di sektor 1 Makkah.

Kerap disapa Irfa, mengaku sedih lantaran para jemaah haji secara bertahap akan kembali pulang ke Tanah Air pasca menunaikan ibadah haji.

Rasa rindu, sedih, kadang berbunga bunga di dalam hatinya, saat membantu para jemaah lansia.

Seperti merawat ibu tercinta, Irfa mengaku kerap diomelin, dicubit, sampai harus berganti pakaian berkali kali lantaran baju yang dipakainya saat bertugas dipipisin, sampai terkena kotoran (BAB) jemaah lansia.

"Pengalaman paling berkesan, pernah sampai diomelin."

"Diomelin sama nenek nenek, atau sama kakek kakek (merasa) nggak cocok dengan pelayanan kita."

"Tidak menerima dengan baik hati, kadang sampai dicubit karena saya salah atau bagaimana," Irfa mengawali ceritanya.

Berita Rekomendasi

Irfa melanjutkan ceritanya lagi.

Beberapa kali kena pipis jemaah lansia. Saat kedatangan jemaah haji saat diturunkan dari bis, kemudian pipis lantaran sudah sudah menahan lama.

"Akhirnya saya terpipisi, atas sampai bawah. Dan saya terkena BAB juga saat kedatangan."

"Ada jemaah (lansia) tersesat nahan eek nahan pipis, akhirnya kita bersihkan, " ujarnya tersipu malu.

Pengalamannya selama menjadi petugas haji, yang senang maupun yang tidak senang, harus ia rasakan dengan terus menebar senyum kepada para jemaah haji, terutama jemaah lansia.

Tak bisa memprediksi, lanjut Irfa, apa yang akan terjadi hingga harus merasakan kesedihan yang harus dibalut keikhlasan.

Di sektor satu Irfa bersama petugas haji khusus lansia lainnya, harus melayani jemaah lansia yang jumlahnya sekira 6 ribuan dari total jemaah haji di sektor satu, berjumlah kurang lebih 22.800 jemaah.

Irfa melanjutkan lagi. Kerap juag bertemu jemaah haji lansia yang mengalami demensia.

Namun, para jemaah yang ditemuinya menolak dibantu.

Dibentak, diomelin, dicaci maki, menjadi kesehariannya dalam menangani para jemaah lansia.

"Saya tidak mau dibantu. Padahal, dia (jemaah lansia yang mengalami demensia) tidak bisa dibiarkan sendirian, untuk masalah buang air besar dan yang lainnya."

"Makannya pun sebenarnya mereka tidak bisa sendiri," kata Irfa sambil menirukan perkataan jemaah.

Sedih, kata Irfa lagi saat mengalami apa yang ia rasakan sebagai petugas haji lantaran lelalu teringat saat membantu ibunda tercinta.

"Saya merasa, dimana mana ada ibu saya. Rasanya, sedihnya seperti itu. Jadi, harus melakukan yang terbaik," kata dia.

Perasaan senang, Irfa sedikit antusias mengungkapkan saat melanjutkan curahan hatinya kembali.

Merasakan kasih sayang begitu mendalam dari jemaah lansia yang ia bantu. Seperti sedang merawat orang tua sendiri.

"Meski tidak minta, saat dikasih Apel (oleh jemaah) padahal punya rasanya itu senang sekali," aku Irfa.

Kini, perlahan Irfa takkan mendapat berbagai pengalaman dari para jemaah lantaran harus kembali ke Tanah Air. Sedih campur haru yang ia rasakan.

"Mereka juga sedih, menangis saat pamitan. Karena bagaimana ya, merasa sudah menyatu, namun akhirnya harus pamitan (kembali ke Tanah Air)."

"Namanya hidup, ada pertemuan, ada perpisahan," ungkap Irfa.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas