288 Calon Haji Lansia non Mandiri Disafariwukufkan, Mulai Digeser ke Hotel Transit
Kemenag telah menentukan persyaratan jamaah calon haji lansia dan disabilitas yang akan mengikuti safari wukuf lansia non-mandiri.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Khalidin Umar Barat dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan men-safariwukufkan para jamaah calon haji lansia atau yang memiliki risiko tinggi.
Wartawan Serambi Indonesia/Tribun Network Khalidin Umar Barat selaku petugas Media Center Haji (MCH) 2024 dari Arab Saudi, Kamis (13/6/2024) melaporkan sebanyak 288 calon haji lanjut usia (Lansia) non mandiri atau tanpa pendamping.
Baca juga: Wukuf di Arafah Tanggal Berapa? Ini Jadwal Pelaksanaan dan Tata Caranya
Koordinator Safari Wukuf Lansia non Mandiri dr Meldy di Makkah mengatakan jamaah yang disafari wuqufkan mulai digeser pada Rabu (12/6/2024) ke hotel transit guna memudahkan operasional ke Arafah.
288 jamaah yang digeser berdasarkan data yang didapatkan dari kepala seksi.
Menurut dr Meldi, mereka mendapat data bahwa jumlah jemaah haji yang akan disafari wukufkan itu berjumlah 288 itu terdiri dari 11 sektor.
Kemenag telah menentukan persyaratan jamaah calon haji lansia dan disabilitas yang akan mengikuti safari wukuf lansia non-mandiri.
Pertama, jamaah calon haji lansia dan disabilitas yang tidak mandiri (tirah baring) dalam melakukan aktivitas sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan dasar (makan, minum, mandi, mobilisasi).
Kedua, jamaah calon haji lansia dan disabilitas yang tidak bisa berjalan atau pengguna kursi roda karena sakit yang memerlukan perawatan lebih lanjut.
Baca juga: Antisipasi Jemaah Haji Indonesia Tak Bisa Masuk Arafah, Menag Yaqut Tagih 13 Ribu Smart Card
Ketiga, jamaah calon haji lansia dan disabilitas yang memiliki komorbid penyakit kronis seperti jantung, hipertensi, stroke (sedang-berat).
Keempat, jamaah calon haji lansia dan disabilitas yang pulang setelah mendapat perawatan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dengan kelemahan.
Terakhir, jamaah calon haji lansia dan disabilitas sesuai dengan kriteria risiko tinggi yang ditentukan petugas kloter.
Meldy mengatakan saat ini jamaah Lansia tengah dijemput secara berkala dari hotel pemondokan di tiap sektor ke hotel transit. Letaknya dekat dengan KKHI Makkah.
"Fasilitas secara infrastrukturnya di sini kita buat senyaman mungkin seperti di rumah. Sehingga kita memilih hotelnya ini adalah mirip apartemen," kata dia.
Rencananya, jamaah lansia non mandiri tersebut akan disafariwukufkan pada Sabtu pekan ini.
Maka, demi kelancaran pergeseran dan safari wukuf, jamaah diberangkatkan lebih awal ke hotel transit.
"Kalau itu dilakukan menjelang H-1 atau H-2, takutnya itu tidak sempat bahkan mungkin akan mengganggu kesehatan mereka," tandas dr Meldy.