Kolaborasi Menjaga Kebaya di ASEAN
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Disela-sela Workshop lima negara ASEAN yaitu Indonesia, Brunai, Malasyia, Singapura dan Thailand yang sedang menyusun naskah bersama untuk pengajuan kebaya ke UNESCO pada tanggal 7 - 8 Februari 2023, yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Kebudayaan - Kemendikbud, di Jakarta. Kebaya Indonesia menyajikan serangkaian kegiatan untuk para delegasi, tamu kehormatan dan berbagai komunitas. Dalam merayakan budaya "kebaya" bersama dengan negara tetangga Komunitas Kebaya Indonesia yang terdiri dari 12 komunitas kebaya dan didukung lebih dari 400 komunitas, ikut berpartisipasi merayakan kebersamaan dan kerjasama budaya ini. Acara juga dihadiri Erina Gudono istri Kaesang, putra bungsu Presiden Jokowi. "Kami membuat serangkaian acara mengenai kisah Kebaya Indonesia untuk 4 negara sahabat. Salah satunya mengadakan bincang santai yang berbagi, bagaimana Indonesia menjaga dan terus melestarikan tradisi berkebaya dengan tema "Menjaga Tradisi Kebaya Untuk Generasi Muda, " jelas Emi Wiranto, Ketua Panitia yang juga Ketua Umum Sekar Ayu Jiwanta. Lanjut Emi. “Tema ini diambil dalam rangka saling menjaga dan merangkul di ASEAN, mereka punya busana tradisional kebaya seperti halnya Indonesia, karena itu kita sepakat untuk joint nomination,” tukas Emi. Talkshow menghadirkan diataranya: Designer senior Musa Widyatmodjo, akademisi dan pegiat kebaya, Indiah Marsaban dan Lenny Agustin designer muda perancang kebaya funky. Bincang santai juga menampilkan ragam kebaya Indonesia seperti Kebaya Kutu Baru, Kebaya Kartini, Kebaya Noni dan Kebaya Kontemporer yang dibawakan oleh para model salah satunya model papan atas Cathy Sharon. Secara khusus juga diperagakan Kebaya Labuh serta Kerancang sebagai dua nominator dari Indonesia yang diajukan ke UNESCO bersama kebaya dari 4 negara peserta lainnya. Dalam kesempatan ini Komunitas Kebaya Indonesia juga menampilkan Tari Sirih Kuning yakni tarian yang khusus untuk menyambut tamu kehormatan dari Provinsi Riau dan penarinya mengenakan Kebaya Labuh. Sedang Tari Ondel-Ondel dari Betawi menutup acara workshop di hari pertama dan penarinya juga memakai Kebaya Kerancang yang juga dinominasikan ke UNESCO. Para delegasi antusias melihat koleksi kebaya Batik Chick, Kebaya Vielga serta aneka rupa assesoris khas Indonesia. Wakil Ketua Timnas Kebaya Indonesia, Miranti Serad, menjelaskan saat working grup berlangsung, delegasi Singapura menceritakan bahwa ada pengusaha Singapura yang pesan kebayanya di Indonesia. “Saya tadi surprise dan senang saat delegasi Singapura mengungkapkan ada pengusahanya yang memesan kebaya di Indonesia dan dijual di negaranya,” ujar Miranti. Hal ini dibenarkan oleh Penny Dewi Herasati, Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang, punya workshop di Jaksel. “Jadi kedatangan delegasi Singapura sekalian melihat “anak anaknya” dan ini suatu kolaborasi yang luar biasa, komunitas kebaya Singapura ,membantu UMKM Kebaya di Indonesia,” tutur Penny. //FX ISMANTO