Militer Thailand Tetapkan Zona Tembak di Bangkok
Editor: Juang Naibaho
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Militer Thailand menetapkan satu daerah di Bangkok sebagai "zona tembak dengan peluru tajam" sebagai peringatan kepada para demonstran pada hari ketiga bentrokan yang telah menewaskan 16 orang.
Tanda "dilarang masuk" dipasang di dekat satu perkampungan para demonstran yang dibarikade dan sudah menjadi markas para pengunjuk rasa sejak Maret.
Para demonstran pendukung Thaksin Sinawatra terus melancarkan aksi unjuk rasa menuntut perdana menteri Abhisit Vejjajiva mengundurkan diri. Namun, pihak pemerintah menolak berunding dengan kelompok baju merah tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak pengunjuk rasa dan pemerintah untuk mencegah terjadinya kembali kekerasan. Dia mengatakan, "Dirinya sangat mendorong mereka untuk segera kembali berunding guna menenangkan keadaan dan menyelesaikan masalah dengan damai".
Amerika Serikat juga mendorong kedua pihak menahan diri dan mendorong ditemukannya cara agar dapat bekerja secara damai dalam masa-masa sulit .
Meskipun pemerintah Thailand menyatakan keadaan terkendali dan tentaranya hanya menembak untuk membela diri, ledakan dan tembakan sporadis masih dapat terdengar di sekitar tempat unjuk rasa di mana barikade ban masih terbakar.(BBC)
